Lebih dari Rp500 Juta Tabungan Pedagang Pasar Cimindi Belum Dikembalikan, Nasabah Masih Tunggu Kepastian Pengembalian Dana

JABAR EKSPRES – Sejumlah nasabah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kencana Cimindi mengeluhkan tabungan mereka yang hingga kini belum dapat dicairkan, pasca izin operasional bank tersebut dicabut oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Senin (16/12/2024).

Para pedagang di Pasar Cimindi Kota Cimahi tersebut merasa resah karena dana yang telah mereka simpan, yang nilainya mencapai puluhan juta rupiah, tidak dapat diambil.

Ketua Paguyuban Pasar Cimindi sekaligus Ketua Koperasi Pasar Tradisional dan Pedagang Kaki Lima, Asep Rohendi, atau akrab disapa Jefri menjelaskan bahwa sejak tahun kemarin, BPR Kencana Cimindi berada dalam pengawasan OJK sehingga tidak dapat mengeluarkan atau menarik uang.

“Alasannya tetap sama, karena dari OJK. Bukan berarti tidak mau mengganti, tetapi dengan status ini, nasabah jadi tidak bisa menarik uang,” kata Jefri saat ditemui di Pasar Cimindi, Rabu (18/12).

BACA JUGA:Ketua Fraksi Gerindra DPRD KBB Nilai Seleksi JPTP Syarat Kepentingan

Menurut Jefri, BPR Kencana Cimindi menyebut penyebab utama ketidakmampuan mencairkan dana adalah kredit macet.

“Katanya ada pinjaman dari nasabah yang jaminannya hanya berupa sertifikasi. Jadi, tidak bisa dicairkan karena bukan barang berharga,” ungkapnya.

Ia mengungkapkan, total tabungan nasabah di pasar Cimindi yang tertahan mencapai lebih dari Rp500 juta, dengan jumlah tabungan terbesar mencapai Rp80 juta.

“OJK sempat survei ke BPR, tapi tetap saja beroperasi, dan nasabah hanya digantung seperti ini,” jelas Jefri.

Menurutnya, hingga kini belum ada informasi apapun dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) terkait pengembalian dana. Jika status bank dinyatakan bangkrut, dana seharusnya bisa langsung diklaim melalui LPS.

BACA JUGA:15+ Tempat Nobar Persib Bandung VS Barito Putera di Bandung, Hari Ini!

“Kami sudah menyarankan pedagang untuk menabung di koperasi saja, karena pengelolaannya lebih jelas dan dilakukan oleh petugas internal pasar,” katanya.

Jefri juga menyebutkan, hampir selama tiga tahun terakhir, petugas BPR rutin datang ke pasar untuk mengumpulkan tabungan pedagang. Namun kini, pedagang hanya berharap agar tabungan mereka segera cair.

“Kasihan, ada yang menabung untuk umroh, pendidikan, atau keperluan lain,” tambahnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan