JABAR EKSPRES – Kamu pasti sudah mendengar kabar tentang video yang viral di media sosial, kan? Video itu menunjukkan momen Gus Miftah, seorang dai kondang, sedang berbicara di sebuah acara pengajian, yang kemudian memicu perdebatan setelah dianggap mengolok-olok seorang bapak penjual es teh keliling.
Video ini langsung menyedot perhatian netizen, dan bagi yang penasaran siapa sebenarnya Gus Miftah ini? Berikut ini sosok Gus Miftah yang kami rangkum dari Antara.
Gus Miftah atau yang memiliki nama lengkap Miftah Maulana Habiburrahman merupakan seorang pendakwah ternama di Indonesia sekaligus pendiri Pondok Pesantren Ora Aji yang berlokasi di Sleman, Yogyakarta.
BACA JUGA: TAP-TAP Cair Saldo hingga Rp525.000 Gratis Langsung ke Dompet DANA
Gaya dakwahnya yang unik dan berbeda dari kebanyakan ulama menjadikan diya figur populer, terutama di kalangan generasi muda.
Lahir di Lampung pada 5 Agustus 1981, Gus Miftah merupakan anak ketiga dari lima bersaudara dan memiliki garis keturunan langsung dari Kiai Muhammad Ageng Besari, pendiri Pesantren Tegalsari di Ponorogo, Jawa Timur.
Meskipun berasal dari keluarga pesantren yang kuat, Gus Miftah memilih pendekatan dakwah yang modern, santai, dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami anak muda.
Salah satu contoh metode dakwah yang berbeda yang dilakukan Gus Miftah adalah ketika ia menggelar acara shalawat di sebuah klub malam di Bali pada 2018.
Langkah itu mencerminkan upayanya untuk menyebarkan pesan agama kepada mereka yang biasanya kurang tersentuh oleh dakwah konvensional.
BACA JUGA: Nonton 1 Video YouTube Dibayar Rp 75.000/Hari Cair ke Saldo DANA
Pondok Pesantren Ora Aji yang dipimpinnya juga dikenal sebagai pusat kegiatan keagamaan yang menarik perhatian masyarakat, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Selain sebagai mubalig, Gus Miftah aktif dalam kegiatan sosial dan sering memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.
Gaya dakwah yang modern
Gaya ceramah Gus Miftah yang humoris, santai, dan mudah dipahami membuatnya disukai oleh banyak kalangan, terutama generasi muda. Ia sering menggunakan analogi yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, menjadikan pesannya lebih mudah diterima.
