JABAR EKSPRES – Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Barat (KPU) Jabar, mulai melakukan pemetaan terhadap kerawanan potensi bencana alam di Tempat Pemungutan Suara atau TPS.
Ketua KPU Jabar Ummi Wahyuni mengatakan, pemetaan kerawanan ini dilakukan, agar saat pencoblosan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada 27 November nanti di 73.835 TPS dapat berjalan lancar.
“Karena yang paling kita lakukan preventif itu adalah terkait dengan cuaca, dan ketika kita simulasi P2S (Pemungutan dan Penghitungan Suara) itu rata-rata hampir semuanya hujan, dan kita juga tahu di November-Desember itu puncak-puncaknya hujan,” ucapnya saat ditemui di Jalan Pasteur, Kota Bandung, Rabu (20/11).
BACA JUGA: Nonton Youtube Dapat Reward Saldo DANA Gratis Hingga Rp300.000
Disinggung soal hasil pemetaannya, Ummi menyebut ada beberapa TPS yang masuk ke wilayah rawan bencana, salah satunya di Kabupaten Bandung.
“Di Kabupaten Bandung untuk yang tingkat banjir, karena kita punya pengalaman di pemilu 2014 kemarin,” ungkapnya.
Maka agar nanti di hari pencoblosan dapat berjalan dengan lancar, Ummi mengaku bahwa KPU Jabar akan terus berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk memitigasi dan mengantisipasi bencana saat proses pemungutan suara berlangsung.
BACA JUGA: Pemkab Bandung Barat Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana 7 Bulan
“Kita akan bekerjasama dengan teman-teman di BPBD untuk menjaga TPS kita pada saat nanti di hari H (pencoblosan). Dan misalnya nanti ada beberapa TPS yang memang berpotensi harus dipindahkan, saat ini teman-teman juga sudah mencari alternatif perpindahan karena itu diperbolehkan secara regulasi,” ungkapnya.
Sehingga dengan adanya hal ini, Ummi berharap proses pemungutan suara Pilkada serentak di Jabar nanti dapat tetap berjalan dengan lancar.
“Jadi ini yang harus kami lakukan kegiatan yang preventif itu adalah terkait dengan bagaimana mitigasi melakukan preventif terkait dengan bencana,” pungkasnya.(San)