JABAR EKSPRES – Lembaga survei Padjajaran Inisiatif (PADI) merilis hasil survei untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Cimahi 2024.
Dalam survei yang dilakukan pada 29 Oktober hingga 2 November 2024 dengan melibatkan 600 responden itu, Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cimahi, Ngatiyana-Adhitia Yudisthira unggul dari dua pasangan lainnya.
Direktur Padjadjaran Inisiatif, Aan Priyatna mengungkapkan jika survey yang dilakukannya menggunakan metode multistage random sampling dengan wawancara tatap muka.
”Responden merupakan warga Kota Cimahi yang berusia di atas 17 tahun atau sudah menikah dan memiliki KTP Cimahi,” ungkap Aan, melalui siaran tertulisnya, Minggu 17 November 2024.
Aan mengklaim jika survei yang dilakukannya memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error kurang lebih empat persen.
Aan mengtakan, dari hasil survei yang dilakukan PADI menunjukkan pasangan nomor urut 2, Ngatiyana-Adhitia unggul dalam tingkat pengenalan dengan angka sebesar 89,50 persen, diikuti oleh pasangan Dikdik-Bagja 87,83 persen dan Bilal-Mulyana 78,17 persen.
Baca Juga: Kolaborasi Digital Adhitia Yudisthira dan Erwan Setiawan di TikTok, Perkuat Dukungan Menuju Pilkada
”Dalam hal tingkat kesukaan, pasangan Ngatiyana-Adhitia juga memimpin dengan 58 persen, sementara pasangan Dikdik-Bagja dan Bilal-Mulyana masing-masing memperoleh 52 persen dan 21,5 persen,” ujarnya .
”Tingginya tingkat pengenalan dan kesukaan ini menjadi modal penting menjelang hari pemilihan,” sambungnya.
Dari sisi elektabilitas, kata Aan, pasangan Ngatiyana-Adhitia dipilih oleh 46,5 persen responden jika pemilihan dilakukan pada hari survei berlangsung. Kemudian, di urutan kedua pasangan Dikdik-Bagja sebesar 38 persen dan Bilal-Mulyana 10,5 persen.
”Sementara lima responden menyatakan Tidak Tahu/Tidak Jawab. Temuan ini menunjukkan sebagian besar pemilih Kota Cimahi sudah menentukan pilihan dan hanya lima persen kelompok pemilih yang belum menentukan pilihan. Dan ini bisa menjadi target potensial bagi para kandidat,” bebernya
Survei juga menggali persepsi masyarakat terhadap debat publik kesatu yang telah berlangsung. Sebanyak 80,5 persen responden menyatakan tidak menyaksikan debat secara langsung melalui televisi atau siaran daring, sembilan persen menyatakan menyaksikan tetapi tidak sampai setengah acara.
Baca Juga: Golkar Akui, Adhitia Yudisthira Tokoh Muda yang Mumpuni Bawa Cimahi Lebih Maju