JABAR EKSPRES – Bencana angin kencang terjadi di Kabupaten Bandung Barat (KBB). Angin kencang tersebut menerjang puluhan rumah di tiga desa Kecamatan Sindangkerta, pada Kamis, 31 Oktober 2024 sore.
Berdasarkan data dari Kantor Kecamatan Sindangkerta, kerusakan yang diakibatkan oleh angin kencang tersebut terjadi di Desa Pasir Pogor, Rancasenggang, dan Cikadu. Dengan rincian 35 rumah rusak di Pasir Pogor, 25 rumah di Rancasenggang, dan 10 rumah di Cikadu.
Pelaksana tugas (Plt) Camat Sindangkerta, Rega Wiguna mengatakan, angin kencang tak hanya memporak-porandakan puluhan rumah masyarakat, tapi juga mengakibatkan sejumlah pohon tumbang serta 10 warga mengalami luka-luka.
BACA JUGA: Viral! Habib Nizar Digerebek Bersama Istri Orang di Magelang, Begini Kronologinya
“Data ini masih bisa berubah. Itu hasil kaji cepat kita kemarin, sekarang kita terjun lagi untuk merinci. Untuk warga yang mengalami luka-luka terkena pohon tumbang sebanyak 10 orang,” kata Rega saat dihubungi, Jumat (1/11/2024).
Menurutnya, kerusakan rumah warga mayoritas terjadi di bagian atap karena disapu angin kencang maupun tertimpa pohon tumbang.
“Saat ini aparat kewilayahan masih melakukan evakuasi terhadap rumah warga serta membersihkan pohon tumbang,” katanya.
BACA JUGA: KPM Bansos PKH dan BPNT Dijanjikan Cairkan Dana Dobel, Benarkah?
“Untuk korban luka terdapat di Desa Pasirpogor. Mereka semua sudah diobati ke layanan kesehatan terdekat,” sambungnya.
Bencana angin kencang terjadi sekitar pukul 17:00 WIB berbarengan dengan hujan deras.
Saat ini perangkat desa serta petugas BPBD masih melakukan assessment dampak kejadian tersebut. Pihaknya, telah mengajukan permohonan bantuan logistik terhadap warga yang terdampak.
BACA JUGA: Truk di Cipondoh Tangerang Tabrak Belasan Kendaraan hingga Pejalan Kaki, Ini Kronologinya
“Kita di lapangan hari ini akan melakukan pembersihan pohon-pohon tumbang dan menyalurkan logistik,” jelasnya.
Menurutnya, potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat memicu bencana hidrometeorologi seperti longsor, banjir, angin kencang, hingga pohon tumbang masih bakal terjadi sehingga warga harus tetap waspada.
“Imbauan untuk warga kita minta agar memperhatikan kondisi cuaca dan potensi bencana hidrometeorologis,” kata tandasnya. (Wit)