JABAR EKSPRES – Anggota Komisi IV DPRD Kota Bogor, Tri Riyanto Andhika Putra angkat bicara terkait adanya peristiwa kekerasan yang terjadi di lingkungan SMP PGRI 11, Bogor Selatan, Kota Bogor.
Dirinya meminta Dinas Pendidikan (Disdik) agar memberikan tindakan tegas kepada pihak sekolah yang salah seorang tenaga pengajarnya diduga telah melakukan penganiayaan terhadap siswa berinisial L (14) hingga babak belur.
“Disdik harus memberikan tindakan kepada sekolah lantaran diduga ikut menutup-nutupi kasus dugaan penganiayaan itu,” katanya kepada wartawan, Kamis (31/10).
Tri Riyanto menilai, peristiwa mengerikan itu disinyalir tidak terlepas dari lemahnya pengawasan dan pembinaan yang dilakukan oleh Disdik Kota Bogor.
BACA JUGA: Memaksimalkan Potensi Perikanan Jawa Barat untuk Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
“Yang jadi pertanyaan kami, bagaimana Disdik melakukan fungsi pengawasan dan pembinaan terhadap sekolah berikut tenaga pendidikan,” ucap pria yang akrab disapa Riyan ini.
Menurut dia, bahwa persoalan tersebut telah mencoreng nama baik dunia pendidikan juga sudah merusak status Kota Layak Anak (KLA) dengan predikat Nindya.
“Kekerasan terhadap anak, bukan baru kali ini terjadi. Lantas buat apa status KLA, apabila itu hanya sekedar citra. Ini bukan hanya urusan Disdik, tapi juga dinas-dinas terkait,” bebernya.
Politisi NasDem ini menegaskan, bahwa permasalahan ini menjadi atensi serius dari DPRD Kota Bogor, khususnya Komisi IV.
BACA JUGA: Bawaslu Bandung Barat Cari Bukti Baru Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas Kades
“Kami akan segera memanggil Disdik dan pihak sekolah untuk meminta klarifikasi mengenai permasalahan ini. Ya, rencananya pekan depan,” tegas dia.
Untuk itu, pihaknya meminta kepada seluruh orangtua siswa untuk segera mengadukan ke DPRD atau polisi apabila terdapat anaknya yang menjadi korban kekerasan dari oknum guru.
“Mendidik tidak boleh dibarengi dengan kekerasan, karena hanya akan membuat trauma mendalam bagi korbannya,” kata Riyan.
Atas peristiwa itu, pihaknya sangat mendukung proses hukum yang sedang dijalankan oleh kepolisian, agar memberikan efek jera bagi pelaku.
BACA JUGA: Cara Mudah Beli Token Listrik Melalui Aplikasi BRImo
“Kami berharap polisi mengusut tuntas kasus itu, termasuk mereka yang diduga ikut menutup-nutupi. Selain itu, kita juga meminta instansi terkait untuk memberikan pendampingan bagi korban,” imbuh Riyan.