JABAR EKSPRES – Beberapa hari terakhir, media sosial digemparkan dengan video seorang Makeup Artist (MUA) yang diduga melakukan face shaming kepada kliennya. Video tersebut dengan cepat menjadi viral, memicu banyak reaksi dari netizen yang mengecam tindakan tak terpuji ini. Publik pun penasaran, siapa sosok MUA yang viral ini, dan bagaimana kronologi kejadian tersebut hingga akhirnya tersebar luas?
Dalam video yang beredar, sang MUA tampak melakukan sesi makeup pada seorang klien. Namun, saat proses tersebut, terdengar kalimat-kalimat yang seakan merendahkan penampilan kliennya, mulai dari menyoroti bentuk wajah hingga warna kulit. Tanpa disadari oleh MUA tersebut, komentar yang dianggap “candaan” ini justru dinilai sebagai bentuk pelecehan atau face shaming oleh banyak orang. Dengan cepat, potongan video tersebut tersebar luas di berbagai platform media sosial, membuat netizen marah dan bersimpati pada sang klien.
Tak lama setelah video tersebut viral, banyak yang mengungkapkan keprihatinannya terhadap standar kecantikan yang sering kali dibebankan pada klien dalam dunia kecantikan dan fashion. MUA, yang seharusnya mendukung dan membantu kliennya merasa percaya diri, malah dinilai merendahkan penampilan mereka. “Sebagai MUA, kita seharusnya membantu orang tampil percaya diri, bukan malah menjatuhkan,” komentar seorang netizen di Twitter.
BACA JUGA: Kumpulkan Rp 50.000 Perhari dari Link 5 Aplikasi Penghasil Saldo DANA Gratis 2024
Tentu saja, viralnya video ini menimbulkan banyak spekulasi dan tekanan bagi sang MUA. “Ini adalah pengingat bahwa kita harus saling menghargai dan tidak mengomentari hal-hal yang sensitif tentang orang lain, terlebih di dunia kecantikan,” ujar netizen lainnya.
Kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi semua orang, terutama di era media sosial di mana satu tindakan kecil bisa cepat tersebar luas dan berdampak besar.
Face shaming adalah masalah serius yang bisa merusak kepercayaan diri seseorang. Tidak hanya itu, kasus ini membuka mata kita bahwa tanggung jawab seorang MUA bukan hanya soal kemampuan teknik, tetapi juga menjaga kenyamanan dan kehormatan klien.