JABAR EKSPRES – Kasus arisan dan investasi bodong yang melibatkan terlapor berinisial KN (26) semakin memanas. Setelah sempat menghilang, KN akhirnya kembali ke kediamannya di Desa Mekarharja, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar.

Penelusuran yang dilakukan oleh pihak kepolisian membuahkan hasil, di mana KN ditemukan sedang berada di rumahnya.

Saat dikonfirmasi, KN menyatakan bahwa ia hanya bersedia memberikan keterangan di Polres Banjar.

BACA JUGA: Lirik Lagu APT – Rose BLACKPINK & Bruno Mars, Lengkap dengan Terjemahan

Dengan pengawalan polisi, KN pun datang Polres Banjar sekitar untuk memberikan keterangan terkait laporan yang diajukan oleh puluhan anggota arisan dan investasi bodong.

Tidak lama setelah kedatangan KN, puluhan korban mulai berdatangan ke Mapolres Banjar. Mereka membawa serta beberapa alat bukti yang menunjukkan keikutsertaan mereka dalam arisan dan investasi, lengkap dengan salinan bukti transfer.

Nisa Zakaria, salah satu korban, mengungkapkan rasa lega atas keberadaan KN yang kini tengah menjalani pemeriksaan oleh unit Tipidter Satreskrim Polres Banjar.

BACA JUGA: Deflasi Sejak 3 Bulan Terakhir, Begini kata Disperindag Jabar

“Saya berterima kasih kepada pihak kepolisian Polres Banjar atas kesigapannya dalam menindaklanjuti kasus yang menimpa kami,” ujarnya, Sabtu 19 Oktober 2024.

Nisa menambahkan bahwa pihaknya memperkirakan jumlah kerugian yang dialami mencapai miliaran rupiah berdasarkan data dari anggota arisan.

“Ada arisan barang, arisan uang menurun, slot sell, dan Dana Pinjaman,” tuturnya.

BACA JUGA: Ini Program Unggulan Dokter Rayendra – Eka Maulana untuk Kaum Perempuan di Kota Bogor

Kisah penipuan ini tidak hanya dialami oleh Nisa. Aldi Kristian, salah satu korban, mengaku mendampingi orangtuanya yang tertipu oleh KN. Ia menjelaskan bahwa orangtuanya seharusnya mendapatkan pencairan, namun terduga pelaku tidak bisa dihubungi dan sulit ditemui.

“Harusnya tanggal 7 sama 9 itu ada pencairan untuk orang tua saya, tetapi saat dihubungi, malah tidak ada tanggapan,” bebernya.

Ita Irawati, korban lainnya, mengungkapkan bahwa ia sudah bergabung dalam arisan tersebut selama tujuh bulan dengan total kerugian mencapai Rp10 juta.