Tak Satu Suara, Kader PPP Pilih Jalan Sendiri-sendiri Mendukung Paslon di Pilkada KBB

Diberitakan sebelumnya, Ketua Majelis Pakar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Bandung Barat (KBB) Syamsul Maarif mempertanyakan dukungan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) partai berlambang Ka’bah Bandung Barat terhadap pasangan calon bupati dan wakil bupati Edi Rusyandi-Unjang Asari.

BACA JUGA: Makna dan Lirik Lagu Minang Fauzana – Tungkek Mambao Rabah 2 yang Trending Nomer 1 Youtube

Pasalnya, dukungan yang diberikan DPC PPP terhadap paslon Edi-Unjang tersebut tanpa melalui prosedur partai. Salah satunya, menurut Syamsul tidak digelarnya Msuyawarah Kerja Cabang atau Mukercab.

“Memberikan dukungan tanpa melalui mukercab partai. Justru yang struktural itu mendukung pasangan EDUN dan itu banyak teman-teman kader PPP yang memprotes, kecewa karena dukungan politik kok tiba-tiba. Mestinya menempuh mekanisme. Dalam AD ART P3 itu ada yang disebut Musyawarah Kerja Cabang,” kata Syamsul kepada wartawan, Minggu (1/9/2024).

Ia mengatakan, melalui mekanisme itu DPC PPP harus mengundang seluruh kader partai mulai dari majelis, pengurus harian, dan pengurus anak cabang. Mereka nantinya dimintai pandangan masing-masing untuk menentukan langkah dukungan terhadap pasangan calon bupati dan wakil bupati yang maju pada Pilkada Serentak 2024 di KBB.

“Nah itu tidak ditempuh, sehingga terjadi gejolak di internal PPP,” tegasnya.

Disinggung dukungan terhadap pasangan Hengky Kurniawan dan Ade Sudrajat, Syamsul menegaskan, tak hanya dirinya sendiri. Kader PPP lainnya pun turut mendukung pasangan HADE.

BACA JUGA: Prakiraan Cuaca Bogor, Jawa Barat Hari Ini, Senin, 2 September 2024

“Tadinya hanya saya sendiri, tapi ketika saya mendeklarasikan diri di pasangan HADE, rupanya rame-rame ikutan yang lain,” jelasnya.

Ia juga mengatakan bahwa jika DPC menjatuhkan sanksi justru akan membawa preseden buruk. Lagi pula, kata Syamsul, yang mendukung HADE jumlahnya lebih banyak. Kalau pun semuanya dipecat, justru PPP menurut dia akan semakin terpuruk.

“Saya dua periode memimpin PPP, ada 5 anggota dewan dan saya jadi pimpinan dewan juga. Tapi mereka sekarang memimpin, nol. Sekarang saya mau dipecat. Mau jadi apa PPP? Silakan pecat saja. Gak masalah,” tegasnya.

Syamsul pun memberikan alasan mengapa ia mendukung pasangan HADE. Ia mengatakan mengetahui bagaimana kepemimpinan Hengki saat jadi Wakil Bupati dan Bupati. Ia pun sering bekerjasama dengan PDIP ketika menjadi anggota dewan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan