JABAR EKSPRES – Pembangunan infrastruktur masif di lakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung guna mengatasi segenap masalah yang ada. Mulai dari fly over guna mengatasi kemacetan, kolam retensi sebagai upaya penanggulan banjir, hingga sarana prasana transportasi guna masyarakat berpindah pada angkutan umum yang mampu menekan aktifitas parkir liar.
Namun di setiap periode pergantian kepemimpinan Wali Kota Bandung, terdapat wilayah yang sampai saat ini luput dari penyeselaian pejabat pemangku kepentingan. Mulai dari solusi penyelesaian banjir hingga kemacetan.
Cingised, Kelurahan Cisaranten Endah jadi salah satu wilayah yang penyelesaian banjirnya tak kunjung dilirik hingga saat ini. Padahal, permasalahan ini sudah terjadi hampir dua dekade silam. Apabila musim penghujan tiba, dapat dipastikan daerah tersebut bakal tergenang.
BACA JUGA: Kandidat Kota Percontohan Anti Korupsi, Kehadiran SiBadra Menarik Perhatian KPK
Salah satu warga Cingised, Nur Insan (25) menyebut, dirinya beserta keluarga siap mendukung Calon Wali Kota yang mampu menyelesaikan permasalahan tersebut. Terlebih, hal ini juga banyak diinginkan oleh warga sekitar.
“Semoga ada yang fokus nyelesain masalah banjir disini. Rupom Cironggeng itu soalnya cuman ngatasin yang di deket rusunawa aja, kesini nya mah belum. Tiap hujan kecil apalagi gede pasti banjir,” kata Nur Insan kepada Jabar Ekspres, Jumat (30/8)
“Jadi mungkin nanti bakal milih Wali Kota yang punya keseriusan untuk mengatasi banjir, hampir semua warga disini kalau ditanya bakal milih pemimpin yang gimana pasti sama, ibaratnya udah cape akibat banjir ini,” tambahnya
BACA JUGA: PPP Pasang Dua Kaki Dukung Bacakada, Ini Respon Ketua DPC PDIP Bandung Barat
Selain banjir, hal yang dibutuhkan masyarakat yakni terkait transportasi publik yang terintegrasi ke setiap wilayah di Kota Bandung. Nyatanya, sampai saat ini angkutan umum di Kota Bandung belum menyasar tiap wilayah yang ada.
Warga asal Panghegar, Ati (29) menyebut, sampai saat ini wilayahnya belum sama sekali dilewati angkutan publik. Padahal, dirinya amat bergantung pada layanan tranportasi massal tersebut.
“Angkot Panghegar sekarang cuman sampai Cisaranten Kulon. Padahal saya itu butuh banget, karena memang kendaraan pribadi suami yang pakai. Sekarang bergantung di online, karena emang gak ada satupun angkot yang lewat,” ungkapnya.