Airlangga Hartarto dan Sri Mulyani Harus Bertanggung Jawab Terkait Pelepasan 26 ribu Kontainer Barang Impor

JABARESKPRES – Maraknya barang impor yang masuk ke Indonesia mendapat  kritikan keras dari Asosiasi Produsen Serat & Benang Filamen Indonesia ( APSyFI ).

Sekretaris APSyFI Farhan Aqil Syauqi melalui keterangan tertulisnya meminta agar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani bertanggung jawab.

Farhan menilai dua pembantu Presiden itu telah melakukan pembiaran terhadap kondisi industri tekstil dalam negeri yang telah melakukan PHK  terhadap belasan ribu pekerja.

BACA JUGA: Gelombang PHK Massal Diprediksi Akan Terus Terjadi, Ini Penyebabnya!

Farhan mengungkapkan, waktu itu Airlangga dan Bu Sri Mulyani telah mengeluarkan 26 ribu kontainer ke pasar domestik.

Meski begitu, Farhan mengakui sampai saat ini belum mengetahui isi dari ribuan kontainer tersebut. Sebab tidak pernah disampaikan ke publik.

Ketika dilakukan konfirmasi kepada menteri perdagangan, Zulkifli Hasan mengakui tidak pernah ikut dalam pelepasan ribuan kontainer itu. Padahal waktu itu sudah keluar Permendag 8/2024.

BACA JUGA: 15 Ribu Pekerja Pabrik Tekstil Kena PHK, Salah Satunya di Kota Bandung!

‘’Pak Zulhas (Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan) tidak ikut sama sekali dan tidak mengetahui isi kontainer itu apa saja,’’ ujarnya.

Farhan mengatakan, saat ini industri tektil dalam negeri dalam keadaan kritis dengan masuknya 26 ribu kontainer itu. Ribuan karyawan telah di PHK.

Untuk itu, Farham meminta agar Airlangga dan Sri mUlyani bertanggung jawab atas maraknya PHK yang menimpa pabrik-pabrik tekstil di Indonesia.

BACA JUGA: Parah! 41 ribu Anak di Jawa Barat Terlibat Judi Online, Nilai Transaksi Capai Rp 49,8 Miliar!

Farhan menilai, sejauh ini pihaknya sudah melakukan berbagai diskusi terkait maraknya barang impor. Bahkan sampai saat ini safeguard kain belum di tanda-tangani oleh Sri Mulyani selama bertahun-tahun.

‘’Puncaknya ketika terbit Permendag No 8/2024 membuat 26 ribu kontainer masuk ke dalam Indonesia. Ini seperti Legalisasi Impor Ilegal di Indonesia,” tuding Farhan.

Farhan juga mengkritisi, pembentukan Satgas Impor Ilegal Menteri Perdagangan.

BACA JUGA: Dua Kerangka Manusia yang Ditemukan di Komplek Perumahan Tanimulya Masih Misterius!

Satgas ini bisa berhasil jika semua Kementerian dan Lembaga berani membuka data perusahaan yang terlibat melakukan impor barang.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan