Gunung Semeru Kembali Erupsi Sebanyak 3 Kali pada Selasa Pagi

JABAR EKSPRES – Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang Jawa Timur yang mempunyai ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) erupsi kembali sebanyak tiga kali pada Selasa pagi.

Erupsi pertama terjadi pada pukul 00.42 WIB dengan visual letusan tidak teramati karena tertutup kabut. Kemudian, erupsi kedua terjadi pada pukul 05.20 WIB dan visual letusan tidak teramati. Saat laporan itu dibuat, erupsi masih terjadi.

‘’Erupsi gunung tertinggi di Pulau Jawa itu terjadi kembali pada pukul 06.01 WIB, namun visual letusan tidak teramati karena tertutup kabut,’’ kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Liswanto, dikutip dari ANTARA, Selasa (23/7).

BACA JUGA: PSHT Diduga Keroyok Anggota Polisi Saat Konvoi di Jember, Warganet Beri Tanggapan Begini

Dari laporan petugas, pengamatan kegempaan Gunung Semeru selama 24 jam pada Senin (22/7) tercatat 46 kali mengalami gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 11-23 mm dan lama gempa 45-127 detik.

Kemudian, tercatat 45 kali gempa guguran dengan amplitudo 1-8 mm dan lama gempa 29-110 detik, sebanyak 20 kali gempa hembusan dengan amplitudo 2-7 mm dan lama gempa 25-80 detik.

Kemudian, lima kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 5-22 mm, S-P 12-18 detik dan lama gempa 29-47 detik.

BACA JUGA: Buruan Dapatkan Saldo DANA Gratis Rp100 Ribu 23 Juli 2024, Jangan Sampai Kehabisan!

Gunung Semeru berstatus Waspada atau Level II, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apa pun di sektor Tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 km dari puncak (pusat erupsi).

Ia juga mengatakan di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas jarak 500 meter dari tepi Sungai (sempadan Sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km dari puncak.

Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius 3 km dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

BACA JUGA: Kejari Banjar Luncurkan Program Inovatif untuk Perangi Judi Online

Tidak hanya itu, perlu mewaspadai juga potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang alirang Sungai atau Lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan