JABAR EKSPRES, BANDUNG – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, menyambut baik soal adanya langkah Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov) dalam menindak lanjuti proyek pembangunan Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Legok Nangka, Sabtu (29/6/2024).
Pasalnya proyek yang telah tertunda selama 22 tahun tersebut, menurut Kepala DLH Kota Bandung Dudy Prayudi dinilai sangat penting untuk mengatasi permasalahan sampah di wilayah Bandung Raya khusunya Kota Bandung.
“Kami sangat menantikan operasional TPPAS Legok Nangka sebagai solusi akhir pengolahan sampah. Karena sekarang saja, Kota Bandung sekitar 900 – 1000 ton per hari (sampah yang diangkut) ke TPA Sarimukti. Jadi kami sangat mendukung,” ucapnya saat dihubungi oleh Jabar Ekspres, Sabtu (29/6).
Baca Juga:Soroti Fenomena Judi Online, Pimpinan DPRD Kota Bogor Bakal Kaji Laporan PPATKDalami Kasus Hilangnya Dana Desa, Polisi Telurusi CCTV Modus Pecah Kaca di Bogor
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) telah resmi melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama atau PKS bersama Investor yakni PT JES konsorsium asal Jepang Sumitomo Hitachi Zosen dalam proses pembangunan Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Legok Nangka.
Penandatangan PKS yang telah tertunda selama 22 tahun ini, Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin berharap, pembangunan TPPAS Regional Legok Nangka khusunya pada infrastrukur dapat segera dilakukan.
“Akhirnya terlaksana juga perjanjian kerjasama (PKS) penyediaan infrastrukur TPPAS Regional Legok Nangka. Jadi saya hadir ke Jabar ini pada September 2023 lalu, ada dua masalah besar yaitu masalah sampah dan transportasi,” ucap Bey dalam Sambutanya usai adanya Penandatangan PKS TPPAS Regional Legok Nangka di Gedung Sate Bandung, Jum’at (28/6) kemarin.
(San)