JABAR ESKPRES – Tim penyidik Komsisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (13/6) menahan satu tersangka baru dalam pengembangan kasus dugaan korupsi di Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan.
Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur menjelaskan tersangka baru tersebut adalah Yofi Oktarisza selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas 1 Jawa Bagian Tengah, saat ini tehal berganti nama menjadi BTP Kelas 1 Semarang.
‘’Untuk kebutuhan penyidikan, tersangka YO dilakukan penahanan selama 20 hari pertama terhitung sejak tanggal 13 Juni sampai dengan 2 Juli 2024 di Rutan Cabang KPK,’’ kata Asep di Gedung Merah Putih, KPK, Jakarta, Kamis (13/6) dikutip dari ANTARA.
BACA JUGA: Tangani Kasus Korupsi Timah, Kejagung Kerahkan 30 Jaksa Penuntut Umum
Asep mengatakan penetapan tersangka dan penahanan terhadap Yofi merupakan hasil pengembangan dari perkara yang sama yang menjerat pengusaha Dion Renato Sugiarto (DRS) yang memberi suap kepada PPK BTP Semarang Bernard Hasibuan (BH) dan Putu Sumarjaya (PS).
Perkara dugaan korupsi ketiga saat ini tengah disidangkan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri Semarang.
Dion Renato diketahui sebagai salah satu rekanan pengadaan barang dan jasa di lingkungan Kementerian Perhubungan yang memiliki beberapa Perusahaan diantaranya PT. Istana Putra Agung (IPA), PT. PP Prawiramas Puriprima (PP), dan PT Rinego Ria Raya (RRR).
BACA JUGA: Cari HP Gaming Murah dengan Fitur Lengkap? Kenalan dengan Tecno Pova 6
Perusahaan-perusahaan tersebut digunakan untuk mengikuti lelang serta mengerjakan paket-paket pekerjaan pengadaan barang dan jasa di lingkungan Direktorat Prasarana Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan termasuk di Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Tengah.
‘’Saudara DRS mendapatkan bantuan dari PPK termasuk tersangka YO untuk bisa mendapat paket pekerjaan pengadaan barang dan jasa,’’ kata Asep.
Penyidik KPK kemudian menemukan data bahwa paket pekerjaan pengadaan barang dan jasa yang dikerjakan oleh Dion saat Yofi menjabat sebagai PPK antara lain:
BACA JUGA: Seri SBR013 Terbit, BRI Tawarkan Berbagai Program Terbaik
- Pembangunan Jembatan BH.1458 antara Notog-Kebasen (Multiyears 2016-2018) paket PK.16.07 (MYC) (tahun 2016 s.d 2018) dengan nilai paket Rp128,5 milyar (Rp128.594.206.000) menggunakan PT. IPA.
- Pembangunan Perlintasan Tidak sebidang (Underpass) di Jalan Jenderal Sudirman Purwokerto (Km.350+650) antara Purwokerto-Notog tahun 2018 dengan nilai paket Rp49,9 milyar (Rp49.916.296.000) menggunakan PT.PP.
- Penyambungan Jalur KA/Switchover BH.1549 antara Kesugihan – Maos Koridor Banjar – Kroya Lintas Bogor – Yogyakarta tahun 2018 dengan nilai paket Rp12,4 milyar (12.461.215.900) menggunakan PT.PP.
- Peningkatan Jalur KA Km.356+800 – Km.367+200 sepanjang 10.400 M’sp antara Banjar – Kroya (2019-2021) dengan nilai paket Rp37 milyar (Rp37.195.416.000) menggunakan PT.PP.