JABAR EKSPRES – Aplikasi penghasil uang MSL yang terus-terusan digempur isu sebagai aplikasi penipuan investasi bodong atau scam, malah kian masiv menggelar event di berbagai daerah.
Bahkan yang kini sedang viral MSL Kepulauan Selayar, yang dihentikan aktivitasnya oleh Bupati juga baru saja menggelar event pertemuan akbar dan jalan santai pada 19 Mei 2024 lalu.
Dilihat dari video kegiatan jalan santai di Kepulauan Selayar tersebut, tampak masyarakat tumpah ruah memadati lokasi jalan santai di Taman pelangi Benteng menuju jalan Metro, jalan safaruddin, Veteren dan Kembali Finish di Taman Pelangi.
Baca juga : Bantahan MSL Terhadap Surat Edaran Bupati Kepulauan Selayar yang Menghentikan Operasionalnya
Bahkan pembukaan acara tersebut juga dilakukan oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan yang hadir mewakili Bupati karena berhalangan hadir.
Selain MSL Kepulauan Selayar, ada beberapa kota lain yang masih aktif menyelenggarakan kegiatan-kegiatan rapat offline dengan mengerahkan banyak anggota.
Pertemuan tersebut bukan hanya sekedar rapat mempromosikan MSL kepada khalayak ramai, namun dibarengi dengan berbagai kegiatan lain seperti jalan santai juga bhakti sosial.
Beberapa cabang MSL yang menggelar bhakti sosial dengan pembagian sembako untuk lansia diantaranya cabang Sragen Jawa Tengah, juga cabang Jembrana Bali yang mendatangi panti sosial dan panti asuhan.
Bukan hanya itu, dibulan Mei ini ada beebrapa Kota yang melaporkan baru saja membuka kantor cabangnya, diantaranya di Makasar, Banjar Baru Kalimantan Selatan, Mondokan, serta Lombok Timur.
Baca juga : Bupati Kepulauan Selayar Hentikan Sementara Operasional MSL Karena Legalitas Tidak Jelas
Seharusnya yang terjadi di Kepulauan Selayar bisa menjadi contoh atau peringatan bagi MSL didaerah lain atau kepala daerah lain untuk melindungi warganya.
Karena MSL ini diduga merupakan aplikasi investasi yang berkedok kerja paruh waktu.
Hal ini terlihat dari skema ponzi yang digunakan dalam perekrutan anggotanya, dan biasanya aplikasi dengan skema ponzi ini berpotensi akan melakukan penipuan dan bakal merugikan anggotanya.
Diperlukan langkah tegas kepala daerah seperti Kepulauan Selayar dalam menghentikan masivnya perekrutan member baru oleh aplikasi MSL, sebelum banyak masyarakat menjadi korbannya.