Dinilai Belum Optimal, Dewan Minta Upaya PKL Naik Kelas di Sinkronisasi

Sepinya Teras Cihampelas jadi contoh perlunya sinkronisasi PKL naik kelas dengan Parawisata Kreatif (Dok. Jabar Ekspres)
Sepinya Teras Cihampelas jadi contoh perlunya sinkronisasi PKL naik kelas dengan Parawisata Kreatif (Dok. Jabar Ekspres)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung, minta Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung sinkronisasi upaya Pedagang Kaki Lima (PKL) naik kelas guna menjadi UMKM yang berdaya.

Menurut anggota Komisi B DPRD Kota Bandung, Asep Mulyadi, pensinkronisasian bisa dilakukan dengan memaksimalkan antara keterhubungan segi ekonomi dengan pariwisata kreatif.

Dari sini, diakuinya, bakal muncul peluang naiknya produk UMKM Bandung dengan segala ciri khasnya.

Baca Juga:Tragis, Pelajar SMP Tewas Terserempet Bus di GedebageDemokrat dan PKB Mantap Usung Dadang Supriatna di Pilkada Kabupaten Bandung, 3 Nama Calon Wakil Mulai Disiapkan

“Sinkronisasi ekonomi dan pariwisata kreatif itu sangat penting. Misalnya dateng orang butuh makan, cinderamata, nah gimana caranya pemerintah beri kesempatan banyak UMKM agar diberi peluang,” kata Asep, kepada Jabar Ekspres, Senin (20/5).

“Dari sini nantinya bakal ada produk khas Bandung yang bisa ditingkatkan,” tambahnya.

Asep pun menyinggung soal belum berjalannya proses integrasi data antara pihak Dinkop UMKM dan Dinas Perdagangan Perindustrian Kota Bandung. Padahal, hal ini sangat penting guna terealisasinya PKL naik kelas.

“Proses integrasi data pelaku usaha oleh bidang UMKM dan Disdagin itu belum jalan. Harusnya kan ini tertata dan naik jenjangnya,” ungkapnya.

Menurutnya, apabila hal ini bisa dilakukan,  dirinya yakin pemerataan ekonomi di Kota Bandung bakal berjalan. Selain itu, pertumbuhan ekonomi para pelaku UMKM akan semakin berkembang.

“Kalo itu ditata baik, saya yakin pemerataan ekonomi dan scale up ekonomi akan lebih baik. Ciri khas Bandung juga bisa dirasakan lagi,” pungkasnya. (Dam)

0 Komentar