Bursa Pilkada Semakin Panas, Pengamat: Bandung Barat Daerah Seksi

JABAR EKSPRES – Sejumlah tokoh di Kabupaten Bandung Barat (KBB) mulai muncul dan terang-terangan akan ikut bertarung di kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) tahun 2024.

Munculnya sejumlah nama ke permukaan itu, mulai terlihat baik melalui media sosial ataupun alat peraga kampanye seperti spanduk yang bertebaran di sejumlah wilayah Bandung Barat.

Berdasarkan pantauan wartawan, sedikitnya ada 30 masyarakat yang mencalonkan diri sebagai cabup KBB ini, Semua tokoh yang potensi mencalonkan diri sebagai cabup dan wabup Pangandaran ini, hadir dari berbagai kalangan, politisi, pengusaha hingga pejabat ASN lingkup pemkab Bandung Barat.

BACA JUGA: Pansus LKPJ DPRD Jabar Sorot Realisasi Pendapatan Daerah yang Tak Capai Target

Melihat tingginya animo masyarakat pada Pilkada Bandung Barat, Pengamat Politik dan Pemerintahan Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) Arlan Siddha menyebut, KBB menjadi daerah seksi. Karena itu, banyak yang ingin menjadi orang nomor satu di Bandung Barat.

“Pilkada di KBB selalu dimintai banyak orang, ini karena Bandung Barat salah sayu daerah yang seksi,” kata Arlan Sidha saat dihubungi, Minggu (21/4/2024).

Arlan menilai, luasnya wilayah serta besarnya pendapatan asli daerah (PAD) yang dimiliki Kabupaten Bandung Barat menjadi magnet tersediri bagi masyarakat yang ingin menjadi orang nomor satu di KBB.

BACA JUGA: Maju Pilwalkot Bogor, Farhat Abbas Beberkan Visi Misi usai Daftar Penjaringan PDI Perjuangan

“Selain itu, Bandung Barat pun kerap kali terkena kasus korupsi. Dengan luas dan PAD yang besar, ini yang menjadi magnet tersendiri untuk bisa kemudian memperbaiki dan menunjukkan bahwa dia bisa dan pas untuk memimpin KBB,” katanya.

Kendati begitu, Arsan menegaskan, yang harus dan perlu diperhatikan ialah figur-figur yang masuk dalam bursa bacabup harus figur yang serius.

“Dilihat dari rekam jejaknya, bagus atau tidak. Rekma jejak yang memiliki kepemimpinan yang baik dan munpuni. Dengan demikian, dalam berkontestasi itu tidak sekadar mengandalkan kuantitas, tapi juga kualitas,” jelasnya.

BACA JUGA: Selalu #Cari_Aman Saat Berkendara Sepeda Motor untuk Semua Kartini di Indonesia

Arlan menambahkan, munculnya figur baru diharapkan bukan karena faktor siapa yang berada di belakang tokoh tersebut. Namun, lebih pada penilaian terhadap sosok itu sendiri, baik memiliki kemampuan mampuni atau justru sebaliknya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan