Cerita Pedagang Bunga Kuburan di TPU Nagrog: Tentang Jordania, Kehidupan, dan Berjualan Sehari-hari

“Sebelum puasa, munggahan itu bisa dapat juga Rp3 juta. Kalau Hari Raya Idul Fitri lebih besar. Saya bisa berdiri terus, tidak duduk-duduk untuk menyiapkan pesanan. Harga variasi sesuai keinginan pembeli,” katanya.

BACA JUGA: Jelang Lebaran, Pasar Cimol Gedebage Dibanjiri Pembeli

Namun selama periode H-3 momen Hari Raya Idul Fitri 1445 tahun ini, apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dirasakan olehnya bahwa lebih semarak tahun lalu. Dia memprediksi membludak peziarah, tentu pada hari H Idul Fitri. Apabila membicarakan untung, berkaca pada tahun lalu, dirinya mendapatkan untung di atas 50 persen.

“Ya bisa mencapai 75 persen. Kalau lebaran malah bisa sampai Rp5 juta lebih juga. Padahal nanti pada momen lebaran, para pedagang bunga bakal lebih banyak menggelar lapak,” ujarnya.

Mudah ditebak apabila menyinggung suka dan duka. Para penjual bunga seperti Wiwin maupun Yayah lebih berbagai saat momen hari besar keagamaan. Menurut mereka, keuntungan yang didapatkan pun bisa melebihi target penjualan. Bahkan mengharuskan satu di antara mereka memasok lagi bunga-bunga. “Bisa sampai dua kali belanja (bunga),” tutup Wiwin dengan sumringah.