Ternyata Ayah Pelaku Pembunuh Ibu Kandung di Sukabumi juga Tewas Secara Tragis Karena Dibunuh

JABAR EKSRPES – Kehidupan Masa lalu keluarga pelaku pembunuh ibu kandung sendiri di Sukabumi, mulai diungkapkan oleh tetangga dan warga sekitar tempat tinggalnya.  Termasuk kematian tragis yang juga menimpa ayah pelaku.

Hal tersebut yang diduga menjadi penyebab perilaku sadis yang dialami oleh Rahmat alias Herang (26) hingga tega menghabisi nyawa ibu kandungnya sendiri  Inas (44).

Diduga kejadian suram yang dialaminya dimasa lalu itu, masih berbekas hingga menjadi trauma dan memicu dia melakukan perbuatan keji tersebut.

Pelaku pembunuh ibu kandung ini secara sadis menganiaya ibunya yang sedang tidur dengan cara memukulkan garpu tanah ketubuh ibunya berulang kali.

Baca juga : Ini Wajah Pelaku Pembunuh Ibu Kandung di Sukabumi

Dari luka yang diderita korban, ada lebih dari 10 titik luka yang tampak pada tubuh korban, diantaranya luka terbuka didaerah wajah,leher,bahu,dan lengan. Kemudian juga ditemukan ada beberapa luka memar, dan lecet.

Sejak peristiwa mengerikan tersebut, warga Kampung Cilandak, Desa Sekarsari, Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi akhirnya kembali mengungkap kejadian suram di masa lalu yang pernah dialami keluarga tersebut.

Beberapa warga yang juga tetangga pelaku menceritakan kematian tragis yang pernah dialami ayah pelaku. Yakni Meninggal setelah dibunuh oleh sekelompok orang, karena dituduh sebagai dukun santet.

Peristiwa itu diduga menjadi trauma mendalam yang dialami oleh pelaku hingga kesehatan jiwanya tidak stabil.

Kades Sekarsari Awan Kurniawan juga membenarkan adanya peristiwa tragis yang pernah menimpa keluarga tersebut.

Baca juga : Setelah Beraksi, Pelaku Pembunuhan Ibu Kandung di Sukabumi Beri Uang ke Tetangga Untuk Menghabisi Nyawanya Sendiri

“Iya ceritanya seperti itu, dulu katanya perkiraan tahun 1999 kurang lebih saat itu ramai-ramainya soal isu dukun santet, (ayah Herang) jadi kena tuduh santet,” ujar Awan.

Hal yang sama juga diungkapkan tetangga korban H Deris. Tokoh masyaratak Desa Sekarsari ini menyebut bahwa ayah pelaku dimassa karena kena fitnah dukun santet.

“Anak itu dahulu orang tuanya juga dibunuh, oleh massa. Jadi ke fitnah jadi tukang eta lah (dukun santet) zaman dulu,” sebutnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan