JABAR EKSPRES – Berikut ini merupakan informasi perihal tanda kalau kamu bodoh dalam masalah finansial.
Banyak orang di luar sana yang terlihat kaya, namun sebenarnya mereka hanya pura-pura atau hidup di atas kemampuan sebenarnya.
Bagaimana kita bisa tahu apakah seseorang sebenarnya paham soal uang? Jawabannya sederhana: literasi keuangan atau edukasi finansial.
Berikut adalah 14 tanda bahwa seseorang mungkin belum memiliki literasi keuangan yang cukup dan kurang paham soal uang.
Oleh karena itu, simak terus artikel ini sampai tuntas untuk mengetahui kalau kamu bodoh dalam masalah finansial.
BACA JUGA: 10 Tanda Kamu Mempunyai Kecerdasan Finansial yang Bagus, Simak di Sini!
Hidup dengan Moto YOLO (You Only Live Once): Mereka cenderung menikmati hidup tanpa memikirkan konsekuensi jangka panjang, sehingga sering menghabiskan uang secara impulsif.
Memiliki Utang Kartu Kredit yang Besar: Kurangnya pemahaman tentang bagaimana kartu kredit bekerja bisa membuat seseorang terjebak dalam utang yang tidak terkendali.
Hidup dari Gaji ke Gaji: Tanpa perencanaan keuangan yang jelas, seseorang akan merasa selalu terjebak dalam keadaan finansial yang tidak pasti.
Sering Meminta Uang dari Orang Tua atau Kerabat: Ini menunjukkan kurangnya pengelolaan keuangan sendiri dan kemungkinan kebiasaan buruk dalam mengatur uang.
Belanja Melebihi Pendapatan: Kesulitan menghitung pengeluaran rutin dengan baik bisa membuat seseorang sering terjebak dalam situasi di mana mereka perlu meminjam uang.
Sering Meminjam Uang dari Teman: Ini menunjukkan kurangnya perencanaan atau kemauan untuk hemat dan menabung untuk keperluan mendesak.
Membeli Barang di Luar Kemampuan Finansial: Tanpa pertimbangan yang matang, seseorang bisa terjebak membeli barang yang sebenarnya tidak mereka butuhkan.
Menganggap Membayar Sewa sebagai Hal yang Buruk: Tidak mempertimbangkan alternatif investasi yang mungkin lebih menguntungkan, seperti memiliki rumah sendiri.
Tidak Memiliki Tujuan Keuangan yang Jelas: Hanya menginginkan uang tanpa alasan yang jelas atau tanpa rencana yang matang.
Tidak Memiliki Tabungan untuk Dana Darurat: Tidak siap menghadapi keadaan darurat, sehingga rentan terhadap masalah keuangan yang tiba-tiba.
Tidak Memiliki Investasi: Tidak memahami kekuatan investasi dalam mengembangkan harta, sehingga kekayaan tidak bisa berkembang dengan optimal.
