Tidak Melafalkan Niat saat Menjalankan Puasa? Ketahui Apa Hukumnya

JABAR EKSPRES – Niat berpuasa merupakan syarat sah yang harus dipenuhi sebelum mulai menjalani ibadah puasa. Lalu apa hukumnya jika lupa melafalkan niat sebelum terbit fajar?

Dalam praktek kesehariannya, tidak sedikit umat Islam cenderung untuk melakukan niat secara diam-diam dalam hati tanpa melafalkannya secara lisan. Ini sesuai dengan ajaran mazhab Syafi’i yang memandang niat yang tersembunyi dalam hati sudah cukup untuk sahnya puasa. Yang penting adalah kesungguhan dan ketulusan hati dalam melaksanakan ibadah puasa dengan memenuhi semua syarat yang telah ditentukan. 

Berikut ini terdapat beberapa penjelasan mengenai hukum tidak melafalkan niat berpuasa.

Hukum Tidak Melafalkan Niat Berpuasa

• Mazhab Syafi’i

Menurut mazhab Syafi’i, niat berpuasa tidak harus dilafalkan secara lisan. Cukup dengan berniat di dalam hati untuk melaksanakan puasa, maka puasa dapat dianggap sah. Berdasrkan dari keterangan hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, “Sesungguhnya perbuatan amal tergantung niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan (pahala) sesuai dengan niatnya.” 

BACA JUGA: Minum Secara Tidak Sengaja saat Menjalankan Puasa, Apa Hukumnya?

• Mazhab Hanafi

Menurut mazhab Hanafi, melafalkan niat berpuasa secara lisan merupakan sunnah dan dianjurkan. Mereka berdalil dari hadis yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud, “Barangsiapa tidak berniat sebelum terbit fajar, maka tidak ada puasa baginya.” Namun, dalam mazhab Hanafi, membaca niat puasa dalam hati saja juga cukup sah untuk memulai puasa.

Hukum-Hukum Terkait

• Jika seseorang tidak membaca atau melafalkan niat untuk menjalankan ibadah puasa sebelum terbit fajar atau subuh, maka puasa yang dijalaninya tidak sah. 

BACA JUGA: Apa Hukum Keramas di Siang Hari saat Berpuasa? Ketahui Beberapa Penjelasannya

• Niat untuk berpuasa harus khusus untuk ibadah puasa Ramadhan atau puasa sunnah tertentu, seperti puasa Senin-Kamis atau puasa sunnah Arafah.
• Niat untuk berpuasa tidak harus dilafalkan secara spesifik, tetapi cukup dengan berniat dalam hati untuk melakukan ibadah puasa.