JABAR EKSPRES – BPBD Kota Cimahi baru-baru ini menyelenggarakan Pelatihan Keluarga Tanggap Bencana Alam yang dihadiri oleh 200 peserta dari kalangan ibu PPK RW dan warga kelurahan di Kota Cimahi, yang dilaksanakan di Pamoyanan Padaasih, Cisarua, Kabupaten Bandung Barat.
Pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kapasitas keluarga dalam menghadapi bencana alam dan memperkuat upaya mitigasi di tingkat rumah tangga.
Menurut Kepala Pelaksana BPBD Kota Cimahi, Fithriandy Kurniawan mengatakan BPBD tetap dalam status siaga dan Kota Cimahi tetap dalam status darurat bencana geo-hidrometeorologi hingga 31 Mei 2024.
“Sehingga semua unsur yang tergabung dalam Tim Reaksi cepat (TRC-PB) Penanggulangan Bencana selau siaga kalau sewaktu-waktu ada kejadian diwilayah Kota cimahi,” ungkapnya pada Jabar Ekspres saat dihubungi melalui seluler, Senin 18 Maret 2024.
Fithriandy penjelasan mengenai upaya antisipatif yang telah dilakukan oleh BPBD Kota Cimahi guna meminimalkan risiko bencana di daerah-daerah yang memiliki tingkat kerentanan tinggi terhadap bencana.
“BPBD selalu berkordinasi dengan dinas terkait sesuai dengan tugas fungsinya sehingga dapat dilakukan upaya mitigasi terhadap daerah yang dapat berpotensi terjadinya bencana,” ucapnya.
“Disamping itu juga BPBD selalu menghimbau kepada masyarakat agar selalu siaga dan update informasi BMKG sehingga akan mengurangi dampak bencana yang dipicu oleh cuaca ekstrim atau pengaruh hidrologis saat ini,” tambah Fithriandy.
Fithriandy menjelaskan, semua bagian Kota Cimahi memiliki potensi bencana yang perlu diperhatikan dalam upaya mitigasi bencana, termasuk gempa bumi, banjir, longsor, dan angin kencang.
“Tentunya semua wilayah Kota Cimahi terdampak, namun ada wilayah utara seperti kelurahan Cipageran tentunya ada potensi longsor dan banjir di wilayah selatan atau Melong,” ungkapnya.
Fithriandy memberikan himbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan kesiapan dalam menghadapi potensi bencana selama musim pancaroba ini, dengan urgensi kesigapan dan kewaspadaan di lingkungan tempat tinggal masing-masing.
“Maupun di seputaran wilayahnya dan selau saling mengingatkan ketika ada informasi terkait dengan potensi bencana hidrometeorologi atau terhadap pengaruh cuaca saat ini,” pungkasnya. (Mong)