JABAR EKSPRES – Ancaman Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti di wilayah Jawa Barat (Jabar) tengah jadi perhatian.
Pasalnya, kasus DBD diketahui terus mengalami peningkatan. Bahkan berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar, sejak Januari 2024 hingga saat ini, tercatat ada sebanyak 7.654 kasus DBD.
Guna mencegah meluasnya penyebaran nyamuk DBD, Puskesmas Cinunuk, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung melakukan kegiatan fogging.
Kepala Puskesmas Cinunuk, dr. Yan Elpi mengatakan, kegiatan fogging dinilai tidak untuk menekan angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) karena hanya membunuh nyamuk dewasa sementara telur atau jentik masih ada.
BACA JUGA: Banyak Warganya Jadi Korban Jeratan Ekonomi, Bupati Bandung Soroti Bank Emok
“Fogging dilakukan terkait adanya sejumlah warga di Cinunuk meminta fogging untuk atasi DBD,” katanya, Senin (18/3).
Elpi menjelaskan, secara umum memang upaya fogging dinilai kurang efektif untuk memberantas DBD, karena hanya membunuh nyamuk dewasa saja.
“Nyaris sama dengan pemakaian obat nyamuk massal bersamaan. Lebih tepat, ya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) plus,” jelasnya.
Menurut Elpi, untuk meningkatkan kewaspadaan dini terhadap penyakit DBD perlu peran lapisan masyarakat dalam PSN di setiap rumah.
“Caranya dengan 3M plus artinya, menguras, menutup, dan mengubur. Plusnya mencegah gigitan dan perkembanganbiakan nyamuk,” bebernya.
BACA JUGA: Ketua DPRD Rudy Susmanto Minta Pemkab Bogor Pastikan Stok dan Kendalikan Harga Beras
Diterangkan Elpi, hingga saat ini dari laporan yang diterima Puskesmas Cinunuk dengan wilayah kerja membawahi Desa Cinunuk dan Desa Cimekar, tercatat ada dua kasus DBD.
Dua kasus tersebut yakni satu di RW26 Desa Cinunuk usia 40 dan satu lagi di RW04 Desa Cimekar usia 8 tahun.
“Ditemukannya kasus DBD yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti, masyarakat Desa Cinunuk harus mewaspadainya dan ada kepedulian, khususnya di lokasi yang terdapat kasus DBD, harus lebih ditingkatkan,” terangnya.
Elpi menyampaikan, pemerintah desa bersama pengurus RW hingga tingkat RT, hendaknya perlu mengajak masyarakat untuk menggalakkan kerja bakti membersihkan lingkungan.
“Yang terpenting lagi, membersihkan rumahnya masing-masing,” ucapnya.