Oleh Dedi Supriadi,-
Makan siang dan minum susu gratis merupakan janji kampanye paslon Prabowo Gibran, dan ini akan diwujudkan karena pasangan ini memenangkan pilpres 2024. Sebenarnya program ini sudah banyak negara di dunia melaksanakan dan Indonesia jauh ketinggalan.Rupanya Prabowo dan Gibran akan melaksankan program secepatnya, bahkan menko Airlangga Sucipto sudah melakukan simulasi makan siang dan minum susu gratis di salah satu SMP Negeri di Tanggarang.
Meksiko menerapkan kebijakan ini sejak 1929, dan China memulainya pada tahun 2000.Target penerima program makan siang dan susu gratis di Tiongkok awalnya adalah anak-anakdi perdesaan rentang usia 6–15 tahun. Jumlahnya sekitar 27 juta anak.
Tahun 2012, China memperluas program itu ke sekolah-sekolah di seluruh wilayah perdesaan dan menamainya School Feeding Program (SFP). Cakupan program itu sekitar 36 juta anak. Anggaran yang dibutuhkan 4,5 miliar USD (setara Rp 69 triliun lebih) untuk 10 tahun.
Britania Raya. Mereka telah memulai program mengkonsumsi latte untuk siswa-siswisejak 1920 hingga kini. Kementerian dan lembaga terkait bekerja sama dengan sekolah, orang tua, dan siswa. Susu gratis diberikan kepada sekitar 1,5 juta anak dari usia prasekolahhingga SMP (3-11 tahun).
Pemerintah Thailand juga menjalankan program peningkatan konsumsi susu pada anak-anak. Program pemberian susu kepada anak-anak mulai disuarakan pada tahun 1984 akibatprotes keras dilakukan oleh para peternak sapi perah karena produksi susu mereka tidak laku.
Selain itu, kebutuhan anggaran untuk subsidi dalam program pembagian susu gratis di Inggris memakan dana yang cukup besar. Pada tahun 2018-2019, pemerintahmenggelontorkan dana sekitar 6,8 juta euro atau sekitar Rp 115,6 miliar per tahun untuksubsidi susu gratis pada anak-anak.
Kendati demikian, FAO menilai program pemberian susu gratis bagi anak-anak di Thailand memberikan dampak positif untuk meningkatkan nutrisi dan gizi. MenurutInternational Dairy Federation (IDF), secara umum program pemberian susu kepada anak-anak di sekolah memberikan dampak positif. “Mengkonsumsi makanan padat nutrisi sepertisusu yang tersedia dalam program makanan sekolah juga dikaitkan dengan peningkatanakademik dan perilaku,” tulis IDF.
Sumber Anggaran dari mana?.
Para pengamat mempertanyakan dari mana sumber anggaran untuk program makan siangdan minum susu gratis, anggarannya mencapai 300 trilyun lebih dalam setahun. Dikabarkanbahwa program ini akan menggunakan dana bos (Bantuan Operasional Sekolah). Kalau memang benar maka sekolah terutama SD dan SMP akan tidak akan bisa berjalan, karena bosakan tersedot semua ke program makan dan minum susu gratis. SD dan SMP terutamasekolah negeri masuk dalam program wajib belajar (wajar) Dimana undang-undang melarangmeminta bayaran dari peserta didik. Sementara sumber pendanaan SD dan SMP negeri dariBos pusat maupun bos daerah.