Akankah Program Makan dan Minum Gratis Bisa Berjalan?

Program makan siang dan minum susu gratis jika bersumber dari dana bos, maka program ini tidak akan sampai satu tahun berjalan. Anggaran operasional sekolah hanyamengandalkan dari pemerintah daerah  yang tidak sebesar bos pusat. Ini akan berdampakpada prestasi sekolah, kualitas akademik dan kualitas non akademik. Permendikbud yang baru dimasa pemerintahan Pak Prabowo dan Gibran isi tentang juknis penggunaan “ ProgramMakan siang dan Minum Susu Gratis”, sudah bukan lagi juknis Bos.

Menghitung Biaya

Permendibud No 2 tahun 2022, mengenai peruntukan bos regular, bahwa dana bos untukkegiatan : PPDB, pengembangan perpustakaan, kegiatan assesmen, pembayaran daya dan jasa, pemeliharaan sarana dan prasarana, alat media pembelajaran, pembayaran guru honorbahkan komponen ini paling banyak mencapai 50% dari jumlah seluruh dana yang diterimasatuan Pendidikan. Tentu masih banyak komponen lain dari peruntukan penggunaan dana bosini.  Jika tetap dilaksanakan menggunakan dana bos, maka terjadi pelanggaran undang-undang.

Program makan siang gratis seperti dalam simulasi diperkirakan 15.000 rupiah per siswaper hari. Dalam satu minggu 75.000 rupiah dan satu bulan dikalihkan 4 (minggu) jadi300.000 rupiah dalam satu tahun 3.600.000 rupiah per siswa.

Bandingkan dengan penerimaan bos regular dari pemerintah pusat. Bos untuk SD per siswa per tahun 900.000 rupiah atau per bulan 75.000 rupiah. Sedangkan  SMP per siswa per tahun 1.200.000 rupiah  atau bulannya 100.000 rupiah.

Program ini akan menghabiskan dana 300.000 rupiah per siswa per bulan, sementarasatuan Pendidikan menerima 75.000 rupiah per bulan. Artinya sekolah punya utang 225.000 rupiah per siswa. Sementara itu untuk SMP menerima bos per bulan per siswa 100.000 rupiah, utang yang ditanggung oleh satuan Pendidikan 200.000 rupiah.

Program ini maju kena mundur kena, jika tetep keukeuh harus dilaksanakan akan banyakmasalah, termasuk memecahkan pendanaan. Jika mundur urung untuk dilaksanakan makaterjadi protes dan kritikan terutama dari oposisi yang memprovokasi masyarakat bahkanberujung angket.

Sejauhmana program ini bermanfaat dan punya korelasi dengan peningkatan gizi dan nutrisi siswa serta korelasi dengan kecerdasan siswa?. Dana dari mana untuk program iniselanjutnya tanpa memakain Dana BOS. Akan dilanjutkan dalam tulisan kedua.(Cag)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan