P5 di SMAN 2 Cimahi: Bangun Kesadaran dan Melestarikan Budaya Lewat Kearifan Lokal

Dalam implementasinya di sekolah, Isnaeni menjelaskan, siswa diwajibkan membuat laporan sebagai bagian dari P5, dengan pilihan untuk membuat laporan dalam bentuk infografis.

“Seperti video, makalah, atau misalkan seperti banner, Insyaallah kita akan mengadakan gebyarnya juga seperti bazar nanti di bulan Juni saat pembagian raport,” ungkap Isnaeni.

“Implementasi di sekolah pun menggunakan kebaya bagi siswi sudah dilakukan, guru-guru pun suka menggunakan kebaya,” tambahnya.

Diharapkan dengan kehadiran P5, para siswa akan dapat mengembangkan rasa bangga terhadap budaya mereka sendiri, serta meningkatkan profil pelajar Pancasila dengan lebih menonjolnya aspek kerja sama, kreativitas, kemandirian, dan karakteristik lainnya.

Ditempat yang sama, Fanya Dwikarti Nissadhillah salah satu siswi yang mengikuti kunjungan ke Kampung Naga menceritakan antusiasnya saat berada disana.

“Saya cukup antusias karena perjalanan kesana juga cukup jauh, dan ada salah satu mitos turun tangga kebawah yang bila di hitung anak tangganya sekitar 404 anak tangga, kalau hitungannya benar itu menandakan kepintaran kita,” ucap siswi kelas 10 tersebut.

Masyarakat setempat sangat bergantung pada sumber daya alam, Fanya menjelaskan dengan aktivitas seperti menggunakan air sungai, menangkap ikan, berkebun, dan beraktivitas di sektor pertanian.

“Kehidupan masyarakatnya pun masih sederhana, ternyata mereka kepercayaan sangat kuat tidak mengandalkan listrik dan benar-benar menjaga alam,” jelas Fanya.

Dengan kunjungannya ke Kampung Naga, Fanya menunjukkan kebanggaannya terhadap keberagaman budaya Indonesia, yang mendorongnya untuk mengimplementasikannya di kehidupan sehari-hari.

“Waktu pertama masuk kampung naga suasananya asri sekali, masih banyak pohon rimbun, ada pun danau dan sungai,” ungkap siswi berusia 16 tahun tersebut.

Fanya melanjutkan, sesepuh disana mengatakan, ada keterkaitan dengan alam yang sangat dijaga, kemudian saya bertemu dengan sesepuh di sana yang menjelaskan sejarah Kampung Naga.

“Selain sejarah ada keanekaragaman hayati terus tentang budaya, tradisi adat istiadat di kampung naga itu,” terangnya.

Dari kunjungan tersebut, meningkatkan rasa bangga Fanya dan rekan siswa lainnya terhadap kekayaan budaya Indonesia. Sehingga diharapkan budaya tersebut dapat terus dijaga oleh generasi muda di masa mendatang.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan