BACA JUGA: Aprindo Jabar Masih Mendalami, Ini Pasal-Pasal Baru dalam Perda Minimarket Kota Bandung
“Jumlah sementara ada 51 siswa, 32 di antaranya diperiksa di puskesmas. Rata-rata inkubasi atau efek dari dugaan keracunan itu 8 jam,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjar H Saifuddin, Jumat 1 Maret 2024.
Menurut dia, enam sekolah yang siswanya diduga keracunan di antaranya SD Negeri 1 Batulawang sebanyak enam siswa, SD Negeri 2 Batulawang 8 siswa, SD Negeri 2 Sukamukti sebanyak 5 orang, kemudian AD Negeri 1 Raharja satu orang, SD Negeri 3 Pataruman 19 orang, dan SD Negeri 1 BJB Langensari sebanyak 12 orang.
“Sekarang untuk produknya sudah ditarik dari pasaran, produk yang ada juga sudah diamankan oleh pihak kepolisian. Karena kita telah berkoordinasi lintas sektor untuk menindaklanjuti kejadian ini,” katanya.
Sementara itu pihak berwenang terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab pasti dan mencegah kejadian serupa.
Meskipun demikian, kondisi puluhan siswa yang mengalami keracunan mulai membaik. Namun, terdapat satu siswa di SD Negeri 1 BJB Langensari yang masih belum pulih dan tidak dapat mengikuti aktivitas sekolah.
BACA JUGA: Masalah Besar Dunia ini Diprediksi Bakal Merambah ke Indonesia, Waspada!
“Betul ada siswa kami yang mengalami gejala mual muntah akibat makan jelly Daya,” ujar Kepala Sekolah SD Negeri 2 Batulawang, Hasanah.
Kejadian ini menjadi peringatan penting akan perlunya pemantauan dan pencegahan yang lebih ketat terhadap jajanan yang dijual kepada anak-anak. (CEP)