JABARESKPRES – Kemunculan Basuki Tjahaja Purnama atau yang dikenal dengan Ahok banyak mendapat tanggapan dari masyarakat. Khususnya kalangan netizen.
Pengamat politik Ujang Komarudin mengatakan, kemunculan Ahok menjelang akhir kampanye mengejutkan sejumlah pihak. Terlebih dalam memberikan pernyataan Ahok langsung menyerang pasangan 02 Prabowo – Gibran.
Ujang berpendapat, kemuculan Ahok bisa dikatakan sebagai senjata pamungkas PDIP untuk menyerang paslon Capres 02 Prabowo – Gibran.
Menurutya, sejak mundur dari Komisaris Utama Pertamina, Ahok langsung membantu mengkampanyekan pasangan Capres 03 Ganjar – Mahfud MD.
Ahok sendiri merupakan kader PDIP yang berada dalam tim pemenangan. Sehingga sangat wajar jika dia memberikan stetmen kepada lawan politiknya.
Ahok sejak mundur dari Komisaris Utama Pertamina langsung turun mengkampanyekan pasangan calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Pilpres 2024.
Pernyataan kontroversial Ahok bayak mendapat beragam komentar dari masyarakat khususnya kalangan netizen.
‘’Ahok menyebut bahwa Gibran tidak bisa bekerja dan ini merupakan ciri khas dengan berbicara nada tinggi dan tendensius,’’ ujarnya.
Menurut Ujang, sebetulnya dalam dirinya sendiri banyak kekurangan. Meski begitu, pendapat yang dilontarkan terhadap Prabowo – Gibran.
Keberadaan dimasa kampanye ini bisa dikatakan sebagai senjata Pamungkas PDIP yang gencar berkampanye setelah mengundurkan diri sebagai Komisaris Pertamina.
Meski begitu, Ujang menilai peryataan keras Ahok kepada paslon 02 khususnya Gibran tidak akan berpengruh kepada elektabilitas Prabowo – Gibran
Menurut Ujang, berdasarkan hasil dari lembaga survei, mendekati elektailitas paslon 02 masih memipin. Namun tetap saja dibuktikan dalam pemunguan suara.
Sebelumnnya, sempat viral di media sosial, Dia mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa kerja dan Prabowo Subianto tidak sehat.
Dalam tayangan terlihat sedang berbincang dengan seorang ibu berusia 82 tahun dalam sebuah acara.
Ibu tersebut mendukung Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024. Namun dia mengatakan bahwa sebaiknya masyarakat memilih presiden yang sehat dan tidak emosional.
Meski tidak disebutkan bahwa sosok yang dimaksud adalah Prabowo, tapi sejak awal ibu tersebut telah mengatakan bahwa dirinya memilih Prabowo Subianto.
“Tapi persoalan pilih presiden, kita tidak mau pilih orang yang sudah tidak sehat. Kita tidak mau pilih orang yang emosional. Kita tidak mau pilih orang yang tidak terbukti bisa kerja,” katanya dalam video tersebut.