JABAR EKSPRES – Inspektorat Kota Banjar dalam waktu dekat akan memeriksa Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdik) Kota Banjar, H. Kaswad terkait kasus penjualan paket buku Lembar Kerja Siswa (LKS) di sekolah-sekolah dasar negeri di Kota Banjar.
“Agenda pemanggilan Kadisdik besok (Rabu (7/2), Red),” kata Inspektur Kota Banjar, H. Agus Muslih saat dikonfirmasi Jabar Ekspres, Selasa 6 Februari 2024.
Kasus penjualan LKS terus bergulir. Sebelumnya, Inspektorat Kota Banjar telah memeriksa sejlah Kepala Sekolah, K3S, serta jajaran di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar.
Kasus penjualan paket LKS di tingkat SD di Kota Banjar mencuat awal tahun ini. Diduga dalam penjualan tersebut melibatkan intervensi dari tenaga pendidik dan keterlibatan dari dinas pendidikan setempat.
BACA JUGA: Ketua KNPI Banjar: Tindak Tegas Oknum Penjual LKS
Diduga juga, penjualan tersebut telah melangar pasal 181 Peraturan Pemerintah (PP) No 17 tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. Dalam aturan itu disebutkan bahwa pendidik dan tenaga kependidikan dilarang menjual buku pelajaran, bahan ajar, perlengkapan bahan ajar (LKS), pakaian seragam pada satuan pendidikan.
Sebelumnya dikonfirmasi, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar H. Kaswad, mengaku sebelum ada pendistribusian paket buku yang diduga LKS itu, pihak K3S bersama pengusaha mendatanginya.
Ia mengaku, dalam diskusi tersebut disampaikan tiga hal, di antaranya harga paket buku harus terjangkau (murah), kedua tidak boleh ada paksaan atau intimidasi, ketiga tidak boleh melanggar aturan.
“Waktu pertemuan sudah saya sampaikan tiga hal, itu pertemuan dengan K3S dan pihak penyedia bukunya,” kata H Kaswad.
Meski demikian, pihaknya membantah ada komiteman terkait penjualan buku tersebut. “Tidak ada komitmen apa-apa terkait penjualan paket buku itu,” katanya. (CEP)
BACA JUGA: Pj Wali Kota Bereaksi Soal Kasus Penjualan Diduga Buku LKS di Kota Banjar
