JABAR EKSPRES, CIMAHI – Sebanyak 40% dari total siswa jurusan IPA, yakni 160 siswa, dan 40% dari total siswa jurusan IPS, yakni 55 siswa, di SMAN 5 Cimahi dinyatakan memenuhi syarat (eligible) untuk mendaftar melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
“Eligible” adalah istilah yang digunakan oleh panitia Kementerian Pendidikan untuk merujuk kepada siswa yang memenuhi syarat untuk mendaftar melalui jalur SBMPTN.
Guru Bimbingan Konseling (BK) SMAN 5 Cimahi, Deni Wiliyanto mengatakan, Perguruan Tinggi Negeri (PTN) menawarkan tiga jalur penerimaan, yaitu Jalur SMBPTN, SNPTN, dan jalur Mandiri.
“Untuk SMBP itu kan syaratnya nilai raport 40% dari jumlah siswa. Jadi akreditasi A itu 40%, akreditasi B itu 35%. Kebetulan SMAN 5 akreditasinya A jadi kita 40% yang eligible,” ungkap Deni pada Jabar Ekspres di Ruang BK SMAN 5 Cimahi pada, Selasa 6 Februari 2024.
BACA JUGA : Jelang Pemilu, Satpol PP Bandung Siapkan 14 Ribu Personil Untuk Tertibkan TPS
Deni menyatakan bahwa 40% siswa dari jurusan IPA dan 40% dari jurusan IPS memenuhi syarat untuk mengikuti Program Sekolah Menengah Berprestasi (SMBP). Total 215 siswa memenuhi syarat. Program dibedakan berdasarkan kategori tersebut.
Deni menjelaskan, siswa yang tidak memilih jalur akademik diharuskan memilih jurusan olahraga atau seni. Meskipun nilai rapor cukup, prestasi dalam olahraga atau seni menjadi faktor penentu utama. Hal ini memungkinkan mereka memiliki peluang lebih besar untuk diterima.
“Untuk penyaringan nya kita ada dua kriteria, yang satu berdasarkan nilai Raport selama 5 semester, yang kedua berdasarkan prestasi atau non akademik,” ucap Deni.
“Dari kemarin yang punya prestasi non akademik ada dua siswa, yang satu memang juara tari tingkat nasional, dan yang atau lagi voli,” tambah Deni.
Saat ini, tambah Deni pihaknya tengah melakukan pengiriman data yang disebut Penginputan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Dalam proses ini, nilai rapor siswa dari semua sekolah akan dimasukkan ke dalam sistem PDSS.
“Setelah itu, siswa akan memilih perguruan tinggi, dengan opsi untuk memilih satu PTN dengan dua jurusan atau satu jurusan di PTN yang berbeda,” kata Deni.