JABAR EKSPRES – PJ Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin meminta kepada Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri agar anak anak penyintas bencana tanah longsor agar tetap sekolah.
Hal itu diungkapkan oleh Bey saat dirinya meninjau lokasi terjadinya bencana tanah longsor di Kampung Cibatu Hilir Rt 01/ Rw 11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi, Senin (29/1).
Bey mengingatkan, pentingnya anak anak untuk sekolah, bahkan berusaha membujuk untuk menuntut ilmu meskipun di tengah keterbatasan atribut atau fasilitas.
“Saya tadi minta ke pak wakil bupati untuk anak-anak harus sekolah, kalaupun tidak ada seragam paksakan tidak pakai seragam,” terang Bey
Namun, ia juga meminta kepada dinas pendidikan agar melengkapi atribut atau fasilitas yang disediakan untuk anak anak dalam menunjang aktivitas belajar.
BACA JUGA: Tinjau Longsor di Cibadak Sukabumi, Pj Gubernur Jabar Harap Segera Ada Hasil Kajian
“Tapi insyaallah dinas pendidikan kabupaten Sukabumi akan melengkapi seragam, sepatu dan sebagainya, jadi kita semua sama sama mengatasi hal ini,” ujar Pj Gubernur Jabar itu.
Diketahui per Senin (29/1) bencana yang terjadi di kampung Cibatu Hilir tersebut telah memasuki hari ke 6 sejak pertama tanah longsor menimpa tempat tersebut pada Rabu (24/1).
Dari kejadian tersebut dilaporkan 13 rumah mengalami rusak berat 10 diantarnya tertimbun longsor, yang dimana tercatat 16 Kepala Keluarga (KK) menjadi korban terdampak terdiri dari 54 jiwa. Dengan rincian dewasa 35 jiwa, lansia 4 jiwa, Anak-anak 12 jiwa, dan balita 3 jiwa.
Kemudian tercatat 6 unit rumah masuk dalam kategori terancam di zona merah, yang sebelumnya dihuni oleh 10 KK dari 31 Jiwa.Dan juga kemudian terdapat 60 unit rumah lainnya terancam, dengan rincian 79 KK 283 Jiwa mengungsi, 79 jiwa di pengungsian.
Selain rumah warga yang rusak dan terancam ada dua Fasilitas umum dan sosial (Fasumfasos) berupa 1 unit mushola dan 1 unit posyandu terancam. (Mg9)
BACA JUGA: Paguyuban Kawani Gelar Pesta Rakyat Ajak Generasi Muda Kenal Budaya Sunda