Angka Wisatawan ke Priangan Timur Masih Rendah, Ini yang Akan Dilakukan Disparbud Jabar

JABAR EKSPRES – Angka kunjungan wisatawan ke Priangan Timur seperti Tasikmalaya, Banjar, Garut, Ciamis, hingga Pangandaran saat ini terbilang masih rendah.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat (Disparbud Jabar), Benny Bachtiar, mengatakan jumlah wisatawan ke Priangan Timur hanya menyentuh angka 18-25 persen.

Bahkan angka ini sangat kecil jika dibandingkan para wisatawan yang datang ke Bandung Raya dan Bogor.

“Jadi masih kecil (wisatawan ke Priangan Timur) dibandingkan dengan Bandung Raya dan Bogor Raya,” ucapnya saat dikonfirmasi, Senin (29/1).

Meski begitu, Benny mengaku akan terus berupaya agar kunjungan ke wilayah tersebut dapat mengalami peningkatan.

BACA JUGA: Tinjau Longsor di Cibadak Sukabumi, Pj Gubernur Jabar Harap Segera Ada Hasil Kajian 

Apalagi saat ini sudah ada mode transportasi Kereta Api (KA) Pangandaran dan Papandayan yang telah beroperasi ke daerah Priangan Timur.

“Tentunya (kunjungan wisata diprediksi akan meningkat) ini harus diantisipasi oleh Kabupaten/kota (di Priangan Timur). Insyaallah dalam waktu dekat, kita forum OPD dinas-dinas (pariwisata) kabupaten/kota se-Jabar akan kumpul, kami akan membicarakan konsep ke depan,” ujarnya.

Benny juga berharap kunjungan wisatawan khususnya di Priangan Timur dapat meningkat di tahun ini.

“Karena bagaimanapun juga, potensi wisata di Priangan Timur ini cukup tinggi untuk kualitas destinasi wisata,” katanya.

“Jadi kami akan respon secepatnya untuk terus mengejar bagaimana caranya bahwa di kawasan Priangan Timur ini termasuk Cirebon Raya, bisa tumbuh perekonomiannya di sektor pariwisata,” sambungnya.

BACA JUGA: Gus Yahya Tegaskan PBNU Tidak Terlibat dalam Mendukung Capres 2024

Sebelumnya, Benny menyebut bahwa kunjungan wisatawan ke wilayah Jabar di Tahun 2023 telah mengalami penurunan.

Bahkan dari target sekitar 74 juta, kunjungan wisatawan di tahun kemarin hanya menyentuh angka 53 juta.

“Makanya untuk tahun 2024, target (wisatawan) 58 juta ada penurunan karena dari 74 juta (di 2023), kemarin hanya mencapai 53 juta,” tutupnya.***

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan