Dinas Sosial Catat 25 Anak Terlantar dengan Beragam Permasalahan

JABAR EKSPRES – Dinas Sosial Kota Cimahi mencatat adanya 25 anak terlantar yang menghadapi beragam permasalahan, berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan.

Menurut Agustus Fajar Senjaya, Kabid Perlindungan Jaminan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin Dinsos Cimahi menjelaskan ketika mengunjungi kedua orangtuanya, mereka kembali menggeluti usaha dagang minuman/sirop.

“Namun, terkadang anak ini ditinggalkan beberapa hari karena orangtuanya pergi ke luar kota untuk kegiatan keagamaan,” ucap Agustus pada Jabar Ekspres melalui seluler, Jumat 19 Januari 2024.

Ada pun Seorang anak yang tinggal bersama kakek dan neneknya menghadapi kondisi rumah yang tidak layak. Anak tersebut berharap untuk memiliki ponsel, alat sekolah, pakaian, sepatu, dan mendapatkan cukup makanan.

“Selalu ditinggal bekerja oleh ibunya, sehingga setiap hari, jadi hanya berdua dengan adiknya dirumah,” ucap Agustus.

“Ada juga yang tidak memiliki seragam sekolah (baju muslim & batik),” tambahnya.

Sejumlah anak Minder cenderung menjalin hubungan sosial dengan saudara mereka, merasa lebih nyaman dalam interaksi tersebut. Kendati demikian, keberlanjutan pendidikan anak-anak tersebut menjadi kekhawatiran ibu mereka, yang merasa khawatir tidak mampu membiayai pendidikan anak-anaknya.

“Hal ini disebabkan oleh kondisi lingkungan dan situasi keluarga yang kurang mendukung, sehingga orang tua berharap agar anak-anak mereka dapat melanjutkan pendidikan mereka,” bebernya.

“Waktu kunjungan ibunya tidak ada di rumah, pendamping,” tambah Agustus.

Saat pihak Dinsos melakukan kunjungan langsung kepada anak yang kurang perhatian, beberapa permasalahan muncul, termasuk dampak psikologis pada anak, kewajiban anak membantu orang tua dalam berjualan, dan seringnya anak mengalami perundungan.

“Keluarga ini berharap agar anak mereka dapat melanjutkan pendidikan. Mereka ingin kembali ke sekolah dengan tujuan membantu meningkatkan perekonomian keluarga,” ucapnya.

“Saat ini, mereka tinggal di rumah kontrak, sementara orang tua, terutama ibu, menjadi tulang punggung keluarga. Anak mereka dirawat oleh neneknya. Namun, masih ada kendala, seperti belum memiliki kartu keluarga,” tambah Agustus.

Perekonomian yang tidak memadai menciptakan dampak negatif pada beberapa aspek, antara lain sektor ekonomi yang kurang berkembang dan pendidikan yang terkendala.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan