Nilai Transaksi E-Commerce Sepanjang Tahun Lalu Mencapai Rp453,75 Triliun.

JABAR EKSPRES- Deputi Gubernur Bank Indonesia, Filianingsih, mencatat bahwa nilai transaksi e-commerce sepanjang tahun lalu mencapai Rp453,75 triliun. Angka ini mengalami penurunan sebesar 4,73 persen jika dibandingkan dengan total nilai transaksi di 2022, yang mencapai Rp476,3 triliun.

Fili menjelaskan bahwa nilai transaksi e-commerce meningkat menjadi 3,71 miliar kali, menunjukkan perubahan perilaku masyarakat, seperti yang diungkapkannya dalam Konferensi Pers RDG, Kamis (18/1/2024).

BACA JUGA : Harga Emas Logam Mulia Lagi Turun-Turunya, Yakin Ngaa Akan Beli ?

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, juga menyampaikan bahwa nilai transaksi digital banking sepanjang tahun lalu mencapai Rp58.478,24 triliun, mengalami pertumbuhan sebesar 13,48 persen (yoy).

Proyeksinya menunjukkan peningkatan sebesar 9,11 persen (yoy) hingga mencapai Rp63.803,77 triliun pada tahun 2024. Sementara itu, nilai transaksi uang elektronik (UE) tumbuh 43,45 persen (yoy) mencapai Rp835,84 triliun, dengan proyeksi peningkatan sebesar 25,77 persen (yoy) hingga mencapai Rp1.051,24 triliun pada tahun 2024, seperti yang dijelaskan oleh Perry.

Perry juga menyoroti bahwa transaksi perdagangan elektronik (e-commerce) dapat mempengaruhi tingkat inflasi. Kehadiran kompetisi harga di e-commerce dan dominasi generasi milenial di Indonesia menjadi faktor yang menurunkan inflasi, khususnya inflasi inti.

Perry berkomitmen untuk terus memperluas transaksi digital guna memenuhi kebutuhan masyarakat, mengingat mayoritas penduduk Indonesia saat ini adalah milenial.

Menurutnya, sebanyak 70 persen penduduk Indonesia merupakan generasi milenial, dan pihaknya terus mendorong digitalisasi sistem pembayaran untuk memfasilitasi mereka, tetap memperhatikan prinsip-prinsip perlindungan konsumen.

BACA JUGA : Resmi! BCA Naikkan Biaya Admin, Berikut Rinciannya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan