Persoalan Petani Bakal Menjadi Prioritas Anies Baswedan, Ini Langkah yang akan Ditempuh!

LAMPUNG, JABAR EKSPRES – Calon Presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Baswedan berdiskusi dan menggelar Rembuk Bersama Gabungan Kelompok Tani di Lampung, Minggu 14 Januari 2024.

Dalam paparannya, Anies menjelaskan tentang prioritas penanganan problem pangan dengan membentuk tim khusus yang yang akan mengurus tata niaga pangan.

“Persoalan pangan adalah prioritas utama yang kita ingin selesaikan. Dalam 100 hari pertama, kita akan membentuk tim khusus untuk mengubah tata niaga, memastikan bahwa kebutuhan pokok dan komoditas-komoditas utama terjadi perubahan, khususnya pada aspek harga,” ujar Anies, Minggu 14 Januari 2024.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu berpendapat, Lampung merupakan salah satu sentra pertanian Indonesia.

BACA JUGA: Anies Baswedan Janjikan Ini untuk Entaskan Fresh Graduate yang Nganggur

“Lampung ini adalah salah satu sentra produksi pertanian kita. Begitu banyak komoditas pertanian dihasilkan dari Lampung,” ucapnya.

Menurut Anies, ketika berdialog dengan para petani, mereka menyampaikan aspirasi-aspirasi persoalan mendasar.

“Satu adalah persoalan pupuk, juga kita temukan di tempat-tempat yang lain. Kedua, adalah menyambungkan ke pasar-pasar untuk hasil produksi mereka,” ujar Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 ini.

Kata Anies, sebagian petani di Lampung ini produksinya khas.

BACA JUGA: Targetkan Suara 60 Persen, MU Perubahan Siap Menangkan AMIN di Kota Bogor

“Seperti mereka yang menghasilkan alpukat, mereka yang menghasilkan tanaman organik. Ini perlu pengelolaan yang khusus, tata niaga yang baik, supaya produk-produk mereka bisa menjangkau, kalau alpukat tadi malah menginginkan bisa menjangkau pasar dunia, karena produk mereka memiliki kualitas yang cukup baik,” paparnya.

Dia pun menyoroti produk pertanian organik yang dinilai memiliki pasar yang besar. Hanya saja perlu pembinaan serius untuk membuat harga stabil.

“Ini adalah pasar yang makin hari makin besar, namun belum ada pembinaan yang serius. Insya Allah itu nanti menjadi bagian dari usaha kita, bahan menyusun kebijakan. Contract farming atau kontrak pembelian hasil pertanian menjadi salah satu solusi. Dengan cara seperti itu maka ada stabilitas harga,” tandasnya.

BACA JUGA: Survey IPO: AMIN Tempel Ketat Prabu dan Ada Peluang Comeback di Putaran 2

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan