‘Ain dan Wawu Sukun: Pembeda Antara Penyair dan Wakil Rakyat

Baca juga : Bukti Bahwa Allah Menyukai Hambanya yang Bertaubat

Karena walaupun mirip antara ASY SYU’AROO dan ASY SYUUROO jika diucapkan, tapi sangat jauh berbeda jika menjadi amal jika dikerjakan.

ASY SYU’AROO atau Penyair yaitu orang yang ahli dalam Seni sastra, atau sekurang-kurangnya, permainan kata-kata Yang menarik Sekali dan bisa meYakinkan karena ada Unsur Atraktifas didalamnya.

Sehingga mengundang Reaksi sekurang-kurangnya, membuat Orang-Orang terbuai dan lebih dari itu menurut atau mengikuti apa yang diinginkan olehnya.

Sedangkan ASY SYUUROO atau musyawarah adalah sekumpulan Ahli dalam Syari’at dan siasat.

Yang pasti seharusnya adalah Seseorang Yang Unggul dan benar-benar memahami Urgensi urusan-urusan, yang dapat menjadi sebab tercurahnya Ridho Alloh SWT bagi dirinya, dan yang mengandung kemaslahatan bagi Orang-Orang di sekitarnya atau rakyat yang diwakilinya.

Hanya berbeda huruf ‘A ( ‘Ain ) dan U ( Wawu Sukun ) dalam teks bahasa Arabnya, tapi mengandung konsekuensi yang berbeda dan fatal jika tidak dipahami dalam pengamalannya.

Jadi tidak masalah sebenarnya jika sebelum dipilih ibarat para penyair yang menarik dengan janji-janjinya, tapi ketika nanti terpilih harus benar-benar menjadi ahli musyawarah.

Musyawarah jika benar-benar diamalkan pasti akan membawa maslahat, dan seburuk-buruknya keputusan musyawarah apapun yang terjadi pasti yang datang datang adalah pertolongan Alloh SWT.

Karena itu bagi kita yang berposisi sebagai rakyat, menangkan kursi-kursi Dewan Perwakilan Rakyat di semua tingkatan dengan memilih ahli-ahli musyawarah agar ridho Alloh tercurah kepada kita dan kemaslahatan bagi seluruh bangsa ini.

Karena jika ingin Sila Kelima Pancasila yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia terwujud maka Sila Keempat Pancasila harus terlebih dulu diwujudkan yaitu Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/ Perwakilan.

Semoga bermanfaat.

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan