‘Ain dan Wawu Sukun: Pembeda Antara Penyair dan Wakil Rakyat

Tadabbur Al Qur’aan Surat ASY SYU’AROO dan ASY SYUUROO

Penulis : Dadan “AHMAD” Sundayana (“PROF.AKRONIM”)

Tidak jauh berbeda bahkan mirip jika diucapkan antara ASY SYU’AROO dan ASY SYUUROO..

Ya, itulah nama dua surat didalam Al Qur’aan

ASY SYU’AROO artinya Para Penyair dan ASY SYUUROO artinya Musyawarah.

Tentunya pasti berbeda arti jika berbeda huruf penyusunnya walaupun mirip jika diucapkan, apalagi susunan huruf Al Qur’aan yang pasti bukan tanpa makna dalam setiap urutan atau susunannya.

Tulisan ini mah sekedar untuk mengingatkan tentang fenomena yang saat ini pasti sedang marak terjadi di negeri kita.

Baca juga :  “Membawa Kemakmuran Melalui Syiar Al-Qur’an: Pesan Inspirasional dari KH Sa’dulloh”

Terutama menjelang hari H pemilihan umum, yaitu hari pemungutan suara untuk memilih pemimpin dan wakil-wakil rakyat. Yang akan menduduki posisi kepemimpinan negara dan parlemen.

Dimana sepakat kita sebut dengan Dewan Perwakilan Rakyat, yang berkumpul dalam sebuah majelis, yakni tempat bermusyawarah untuk kemaslahatan rakyat, yang sepakat juga kita sebut dengan Majelis Permusyawaratan Rakyat.

Tentunya bukan hal yang sepele kalau menyangkut kemaslahatan rakyat, harus dipilih orang-orang yang unggul dari semua aspek dirinya, bukan sekedar karena manis dan menarik kata-katanya sebelum dipilih.

Apalagi bagi kita yang mengaku muslim, sudah seharusnya memilih orang-orang yang tujuannya adalah agar Alloh SWT ridho kepada dirinya. Dengan apapun yang dilakukannya termasuk jika diamanahi sebagai wakil rakyat.

Nah, lalu apa kaitannya dengan nama dua surat Al Qur’aan diatas ..???

Saat ini banyak calon-calon wakil rakyat yang menunjukkan dirinya ibarat para penyair, sebagai senjata agar dirinya menjadi pilihan bagi rakyat.

Ddengan menyampaikan kata-kata yang menarik mulai berupa pepatah, kata-kata mutiara, pantun, quotes hingga slogan-slogan yang mengiringi janji-janji politiknya.

Tujuannya agar dirinya menjadi pilihan bagi orang-orang yang menjadi target pasar pemilihnya.

Tidak masalah sebenarnya, bahkan bagus dan menarik. Namun tentunya kelak harus menjadi tekad bagi dirinya jika kelak terpilih menjadi wakil rakyat, harus benar-benar menjadi ahli musyawarah bukan sekedar jadi penyair seperti halnya sebelum dia terpilih.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan