Dampak Cuaca Ekstrem, Wilayah Sukabumi Ditimpa Berbagai Peristiwa di Awal Tahun 2024

Jabar Ekspres – Sederet peristiwa yang disebabkan oleh cuaca ekstrem terjadi pada awal tahun, atau lebih tepatnya pada Senin (1/1/2024) hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Sukabumi membuat beberapa titik terkena dampak.

Diberitakan sebelumnya oleh Jabar Ekspres, dampak dari hujan tersebut membuat bendungan yang berlokasi di Kampung Cimelati Desa Kertajaya Kecamatan Simpenan jebol, hingga berdampak pada banjir atau tergenangnya rumah, lahan pertanian, serta tambak milik warga di kampung Ciengang Rt10/Rw05 Desa Cihaur Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi gagal panen.

BACA JUGA: Banjir Akibat Tanggul Jebol, Sawah dan Kebun Warga di Simpenan Sukabumi Gagal Panen

Kejadian serupa juga terjadi di Kecamatan Cicurug. Hujan lebat juga menyebabkan tanah longsor dan robohnya dinding rumah warga.

Hal tersebut diungkap oleh Petugas Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Sandra Fitria, ia memberikan update terbaru dampak dari cuaca ekstrem pada awal tahun 2024.

“Hujan deras yang mengguyur cukup lama mengakibatkan tebing setinggi 10 meter longsor, dengan panjang 5 meter, lebar 10 meter sehingga menyebabkan akses jalan warga sekitar terputus,” ujarnya dalam keterangan yang diterima Jabar Ekspres Selasa (2/1/2023).

“(Kemudian) tanah labil dari TPT jalan (menyebabkan) longsor dengan panjang 4 meter, lebar 1 meter, tinggi 5 meter, (dan) dinding rumah yang ambruk bagian dapur sehingga satu ruangan tidak bisa digunakan,” imbuhnya.

BACA JUGA: Dampak Gempa di Kabupaten Pangandaran, 1 Rumah Ambruk di Nyalindung Sukabumi

Sandra melanjutkan, bahwa kejadian tersebut terjadi di berbeda kampung tapi masih dalam satu kecamatan, dengan rincian tanah yang mengalami longsor tersebut di kampung Benda desa Benda. TPT yang longsor terjadi di kampung Ciutara desa mekarsari, dan tembok roboh terjadi di kampung Lio desa Mekarsari Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi.

“P2BK cicurug berkoordinasi bersama perangkat Desa atau Kecamatan, Babinsa, Bhabinkamtibmas, POLPP, tagana, dan reawan guna assessment ke lokasi kejadian,” jelasnya.

Dari kejadian tersebut tidak ada korban jiwa, sedangkan untuk kerugian materiil masih dalam tahap proses asesmen yang dilakukan oleh petugas. (Mg9)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan