Korban TPPO Asal Pacet yang Selamat, Ngaku Diiming-imingi Uang 1500 Riyal

“Pas lagi jalan kita berempat dicegat sama polisi, ya kami kaget aja. Karena sebelumnya yang saya tahu ya resmi aja. Soalnya tujuan saya mau kerja, tiba-tiba kok begini. Saya dikasih tahu sama polisi di Bali bahwa itu adalah ilegal,” ungkapnya.

Setelah mendengar keberangkatannya ilegal, dirinya pun kaget, bahkan sempat pingsan lantaran akan menjadi korban perdagangan manusia.

“Jadi saya dan teman saya mau dijual perdagangan manusia. Di situ saya gemetar sampai nangis dan mau pingsan. Tapi pak polisi di sana menenangkan saya,” terangnya.

Kemudian setelah itu, dirinya pun langsung dijemput oleh petugas Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) serta dimintai keterangan.

“Jadi sempat di BAP dulu di Denpasar. Terus langsung diantar oleh petugas BP2MI sampai rumah,” ucapnya.

Yani menuturkan, setelah mengalami peristiwa tersebut dirinya pun sempat mengalami trauma. Namun hal tersebut bukanlah yang pertama kali, ditambah dengan paspor miliknya yang masih tertahan.

“Trauma sih tapi gimana yah, pasti ada. Dan ini juga bukan pertama kali. Kemudian rencana pergi lagi juga belum ada, soalnya paspor masih ditahan. Jadi bersyukur sekarang keburu ketahuan. Kalau ketahuannya saya saat di sana, duh gak tahu deh nasib saya,” ungkapnya.

Yani mengungkap, jika dirinya sudah empat kali bekerja di luar negeri, namun itu semua dilakukan menggunakan agent legal.

“Saya pertama ke Jeddah dua tahun, Afwa dua tahun, di Oman dua tahun lebih, terus di Riyadh paling lama lima tahun enam bulan. Yang terakhir kelima keburu digagalkan,” jelasnya.

Selain itu, dalam kejadian ini juga pihaknya sempat percaya, terlebih dirinya sudah beberapa kali pergi.

Dan tidak kembali melakukan cross-check sebelum keberangkatannya.

“Ya percaya, karena saya juga bukan pertama kali. Sudah empat kali, sama yangg digagalkan kemarin yang ke lima kali. Jadi saya percaya aja. Saya udah pegang paspor sendiri. Jadi lima kali itu agent yang beda,” tuturnya.

“Saya juga gak cek. Soalnya yang saya kenalnya sponsor dalam. Cuma dikasih tahu katanya ada penjemputan dari agent. Kalau yang di Riyadh resmi. Kalau yang ini gak resmi. Jadi sisanya resmi,” lanjutnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan