Jelang Nataru, Harga Pangan Fluktuatif di Pasar Kota Bandung

JABAR EKSPRES  – Jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, harga kebutuhan pokok di pasaran cenderung fluktuatif. Terdapat beberapa komoditi pangan yang mengalami kenaikan. Namun, ada pula yang harganya turun dari minggu sebelumnya.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Elly Wasliah menuturkan, komoditas yang mengalami kenaikan ialah gula pasir senilai Rp16.000. Hal tersebut mengacu pada Badan Pangan Nasional (Bapanas) setelah sebelum Rp14.500 menjadi Rp16.000.

Meski mengalami kenaikan sebesar Rp1.500, pihaknya bakal semaksimal mungkin menjaga stabilitas harga pangan di pasaran.

“Meski begitu, semua pasokan aman. Insyaallah sampai akhir tahun kita jaga agar tetap stabil,” kata Elly, Kamis (21/12)

Disisi lain, komoditi cabai mengalami penurunan setelah sebelumnya mencapai harga Rp 120.000 perkilo, kini menjadi Rp 100.000 perkilo. Cabai tanjung mengalami penurunan signifikan menjadi Rp 80.000 perkilo.

Adapula bawang merah yang kini harga perkilonya sebesar Rp40.000 disusul telur ayam kemudian beras medium yakni Rp28.000 dan Rp10.900 perkilo.

Sedangkan komoditas perdagingan, daging ayam kini perkilonya dikisaran Rp32.000 hingga Rp34.000 disusul daging sapi Rp130.000 perkilo.

Dalam hal penurunan harga komoditas pangan, Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono menyambuat positif akan hal tersebut. Terlebih, sebentar lagi masyarakat bakal menghadapi Natal dan Tahun Baru (Nataru).

“Jika dibandingkan dengan harga komoditas beberapa pekan ke belakang, kami memantau adanya penurunan harga,” kata Bambang

Dengan ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bakal senantiasa menjaga stabilitas harga dan memastikan ketersediaannya di pasaran.

“Ada potensi kenaikan. Meski begitu, kami berupaya untuk menjaga harga pangan dan juga ketersediaannya dalam posisi aman,” ungkapnya

Dirinya berharap, penekanan penurunan harga komoditas pangan ini bisa terus dilakukan. Kata Bambang, hal ini diharapkan juga dapat meningkatkan daya beli masyarakat.

“Mudah-mudahan dari beberapa sampling yang kita komunikasikan dengan para pedagang. Ini bisa terus berlanjut sehingga daya beli masyarakat bisa meningkat,” pungkasnya. (Dam)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan