JABAR EKSPRES, BANDUNG – Anak muda hari ini kerap dikaitkan dalam kegiatan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Pasalnya, 52 persen pemilih merupakan kaum muda yang memiliki hak untuk memilih pada gelaran pesta demokrasi 2024 mendatang.

Dilansir pada laman resmi Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI), pemilih berusia 17-30 tahun mencapai 31,23 persen atau sekitar 63,9 juta jiwa, dan pemilih berusia 31-40 tahun sebanyak 20,7 persen atau sekitar 42,4 juta jiwa.

Hal tersebut memberikan ruang yang sangat besar, bagi pemuda terlibat dalam aktivitas demokrasi Indonesia secara langsung, dengan mendatangi TPS terdekat untuk melakukan pencoblosan pada waktu yang sudah ditentukan oleh KPU.

Baca juga: Nenek Asal Banjaran Akhiri Hidup dengan Gantung Diri, Ternyata Ini Penyebabnya

Dalam dialog sekolah politik Pimpinan Wilayah (PW) Hima Persis Jawa Barat di Kota Bandung, calon anggota DPR RI Dapil Jabar 1, Muhammad Rasyid Rajasa mengungkapkan bahwa Pemilu sebagai salah satu cara sirkulasi kekuasaan secara beradab di negara modern ini.

“Dan dalam kekuasaan tersebut, perlu ada keterlibatan anak muda sebagai penerus tongkat kekuasaan, dan dalam momentum ini harus menjadi bukti bahwa anak muda mampu berpartisipasi secara aktif di kancah politik,” ujar Rasyid saat memberikan paparannya di kegiatan Sekolah Politik Hima Persis Jabar, Kamis 14 Desember 2023.

Menurut Rasyid, anak muda bisa hadir secara aktif untuk masuk partai politik, karena partai politik bersifat terbuka. Dengan hal itu, anak muda memiliki peran nyata dalam ruang politik.

Atau anak muda bisa ikut terlibat sebagai bagian dari penyelenggara, agar mengetahui bagaimana aktivitas politik ini dari sudut pandang pelaksana. Sehingga nantinya, memiliki banyak pilihan untuk terlibat dalam aktivitas politik secara langsung.

“Yang paling penting, saya berharap anak muda tidak absen pada momentum politik kali ini. Artinya mereka harus sadar betapa pentingnya keterlibatannya pada pemilihan nanti,” tegas Rasyid. (ped)