Momen Panas Debat Capres 2024: Prabowo Tak Terima Pernyataan Anies Mengenai Menurunnya Demokrasi dan Peran Oposisi

JABAR EKSPRES – Berikut ini merupakan ulasan perihal salah satu momen panas debat pertama Capres 2024.

Ada tiga pasangan kandidat Capres dan Cawapres yang akan berlaga di Pilpres 2024, yaitu:

Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (nomor urut 1), didukung oleh Partai Nasdem, PKB, PKS, Partai Ummat, dan Partai Masyumi. Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (nomor urut 2), didukung oleh Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PBB, PSI, Garuda, dan Gelora. Ganjar Pranowo-Mahfud MD (nomor urut 3), didukung oleh PDIP, PPP, Hanura, dan Perindo.

Ketiga pasangan tersebut baru saja melewati sesi debat pertama Capres 2024, 12 Desember 2023, di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta Pusat.

Adapun debat pertama Capres 2024 itu bertema Hukum, HAM, Pemerintahan, Pemberantasan Korupsi, dan Penguatan Demokrasi. Debat ini menjadi momentum bagi publik untuk menilai para kandidat yang akan memimpin Indonesia dalam lima tahun mendatang

BACA JUGA: Debat Capres 2024: Pertarungan Visi, Misi, dan Program Kerja

Dalam debat tersebut terjadi momen penting, khususnya di antara pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan, dan pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto.

Anies menyoroti tiga pilar utama demokrasi, yakni kebebasan berbicara, keberadaan oposisi yang kuat untuk mengkritik pemerintah, dan proses pemilihan yang transparan.

Ia mengeluhkan penurunan kebebasan berbicara dan minimnya oposisi dalam beberapa waktu terakhir.

“Kita menyaksikan bagaimana kebebasan berbicara menurun, termasuk mengkritik partai politik. Dan angka demokrasi kita menurun. Indeks demokrasi kita,” ungkap Anies Baswedan.

Lebih lanjut, Anies menyoroti peran oposisi yang selama ini terjadi.

“Kita saksikan minim sekali ada oposisi selama ini,” pungkas mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Namun, kritik datang dari Prabowo, yang menganggap Anies terlalu dramatis dalam menyikapi tantangan demokrasi.

“Kalau demokrasi kita tidak berjalan, tidak mungkin Anda (Anies Baswedan)  menjadi gubernur!” ungkap Prabowo tegas.

“Saya waktu itu oposisi, Mas Anies. Anda ke rumah saya. Kita oposisi. Anda terpilih (sebagai gubernur DKI Jakarta),” lanjut Prabowo.

Prabowo menyatakan bahwa sebagai Gubernur DKI, Anies dapat menjadi pemimpin karena ada oposisi yang memungkinkan berlangsungnya pemilihan.

BACA JUGA: Debat Perdana Capres 2024, dari Tunggangi Alphard, Kemeja ‘Satset’ hingga Peci Hitam

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan