Kate Middleton Dilanda Kesedihan Akibat Tuduhan Rasis Terhadap Anak Meghan Markle

JABAR EKSPRES – Princess of Wales, Catherine Middleton, mendapati dirinya terperangkap dalam kontroversi ketika namanya disebut terlibat dalam dugaan pernyataan rasisme terhadap putra Harry dan Meghan Markle, Archie. Kontroversi ini muncul setelah jurnalis Pierce Morgan mengungkap dua nama yang tercatat dalam buku berjudul “Endgame: Inside the Royal Family and the Monarchy’s Fight for Survival” karya Omid Scobie versi bahasa Belanda.

Meskipun dua nama tersebut tidak tercantum dalam versi Inggris buku tersebut, namun kehadiran Kate Middleton memicu ketegangan, bahkan mengakibatkan penarikan buku tersebut dari peredaran. Pierce Morgan kemudian membeberkan bahwa dua orang yang dimaksud dalam buku tersebut adalah Raja Charles dan Kate Middleton, menciptakan kehebohan di dunia kerajaan.

Namun, suara dari berbagai pihak membantah keterlibatan Kate Middleton dalam pernyataan rasisme tersebut. Sebuah sumber yang dikutip oleh Us Weekly menegaskan bahwa Kate “100 persen bukan salah satu dari orang-orang yang dimaksud itu.” Sumber tersebut menyatakan bahwa Kate merasa sedih namanya terseret dalam kontroversi ini, mengklaim bahwa dia tidak melakukan apapun yang terkait dengan pernyataan kontroversial tersebut.

“Sudah menutup pintu bagi rekonsiliasi apapun dengan Meghan selama menyangkut Kate,” kata sumber tersebut. “Dia sudah muak dengan kelakuan Meghan dan jelas ingin tak ingin berurusan dengan dia lagi. Kate tak akan pernah berbaikan dengan Meghan.”

Semenjak berita mengenai dugaan praktik rasisme itu mencuat, Middleton dan suaminya, Pangeran William, memilih untuk menjaga sikap bungkam. Dalam Royal Variety Performance di London, pasangan ini terlihat berjalan bersama dan mengabaikan pertanyaan wartawan terkait buku kontroversial tersebut.

Pada Maret 2021, Pangeran William juga telah memberikan bantahan terkait dugaan rasisme dalam keluarga kerajaan. Saat itu, William menegaskan bahwa “kami bukanlah keluarga yang rasialis.”

Penulis buku, Omid Scobie, memberikan klarifikasi melalui wawancara dengan media Belanda RTL. Scobie menyatakan bahwa masalah ini mungkin muncul akibat kesalahan terjemahan, karena buku tersebut tersedia dalam beberapa bahasa. Meskipun demikian, Scobie yakin penerbit akan menangani kesalahan tersebut dengan baik.

Dalam wawancara terpisah, Scobie menolak dianggap sebagai biang keladi atas kesalahan terjemahan tersebut. Ia menegaskan bahwa bukan urusan baginya untuk meminta maaf, karena ia ingin mengetahui lebih lanjut mengenai apa yang sebenarnya terjadi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan