Kunjungi Pangalengan, Anies Baswedan Telaah Keluh Kesah Petani

Kemudian, terkait pemanfaatan lahan, Anies menyebutkan para petani mengeluhkan banyaknya lahan-lahan milik negara yang tidak bisa gunakan sehingga para petani tidak bisa berproduksi.

BACA JUGA: Penghargaan ke-230! Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Swasti Saba Wistara

Para petani juga mengharapkan agar diberikan kesetaraan dan kesempatan dengan perusahaan-perusahaan yang beroperasi di lahan pertanian, yang menurut pantauan para petani, lahan itu seringkali tidak dimanfaatkan dengan optimal.

“Ini persoalan penting bagi kami. Karena memang pada akhirnya tanah-tanah, atau aset negara itu memang perlu dimanfaatkan sebanyak-banyaknya untuk kepentingan rakyat. Apalagi lagi kalau untuk kegiatan pertanian. Kalau ada kegiatan pertanian, artinya lahan itu menjadi lahan produktif yang bisa meningkatkan pasokan pangan kita,” tuturnya.

Dan terakhir, terkait persoalan kredit, kata Anies para petani juga mengeluhkan sulitnya mereka mendapatkan kredit. Meskipun secara peraturan tidak memerlukan agunan, namun dalam pelaksanaannya para petani tetap diberikan agunan sehingga merasa merepotkan.

“Bahkan mereka mensinyalir ada kebijakan yang meniadakan sektor pertanian di dalam pemberian kredit. Sehingga para petani butuh permodalan yang tidak ada agunan, ini juga jadi catatan kami,” terangnya.

Oleh karenanya, setelah melakukan dialog dengan para petani, Anies Baswedan mengaku pihaknya akan terus melakukan perubahan agar sektor pertanian semakin maju dan memprioritaskan untuk mereformasi tata niaga pangan.

“Jadi kami sampaikan kepada mereka priorita kita adalah reformasi tata niaga pangan. Itu sebabnya kami datang ke Pangalengan bertemu dengan petani. Kami menyampaikan pesan persoalan pangan adalah persoalan prioritas utama kami. Itu yang kami akan perbaiki sama-sama. Obrolan atau masukan tersebut akan kami bawa dalam agenda perubahan kita,” pungkasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan