Kunjungi Pangalengan, Anies Baswedan Telaah Keluh Kesah Petani

JABAR EKSPRES – Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mengunjungi para petani sayuran yang berada di Kampung Cipangisikan, Desa Warnasari, Pangalengan, Kabupaten Bandung, Rabu, 29 November 2023.

Dalam pantauan Jabar Ekspres di lokasi kunjungannya ke Pangalengan, Capres dari Koalisi Perubahan ini datang sekitar pukul 11.10 WIB bersama rombongan dan disambut oleh para simpatisan dari partai pendukung.

Dalam kedatangannya ke Pangalengan ini hadir pula Mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Ketua DPD PKS Kabupaten Bandung Gun Gun Gunawan, dan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Nasdem Jawa Barat Rajiv.

Sesampainya di lokasi, Anies sendiri langsung menghampiri para petani dan bersalaman. Kemudian melakukan panen bersama dengan para petani.

Selanjutnya setelah melakukan panen, Anies bersama para petani langsung berdiskusi di sebuah bilik dan melakukan sesi tanya jawab mengenai keluhan para petani. Adapun dalam tanya jawab tersebut, para petani memberikan tiga persoalan yang sering terjadi di pertanian sayuran.

BACA JUGA: Anies Baswedan Awali Kampanye Blusukan ke Bogor, Ini Alasannya!

Yang pertama mengenai pupuk, pemanfaatan lahan dan perkreditan yang dirasa sangat kurang khususnya untuk para petani.

“Kita ngobrol dengan para petani, apa yang menjadi kepedulian yang perlu diberikan pemerintah,” ujar Anies saat ditemui di lokasi, Rabu, 29 November 2023.

Anies menjelaskan, terkait masalah kelangkaan pupuk yang dirasakan para petani. Pihaknya pun nantinya akan mendorong agar suplai pupuknya lebih ditingkatkan.

Menurutnya, kurangnya pupuk dirasa sangat berpengaruh bagi para petani. Terlebih para petani seharusnya menggunakan pupuk bersubsidi yang lebih murah, dibanding dengan pupuk biasa yang terbilang mahal.

Calon Presiden Anies Baswedan saat melakukan Panen Bersama Para Petani di Pangalengan, Kabupaten Bandung, Rabu (29/11/2023). (Agi/Jabar Ekspres)

“Kemudian saya sampaikan, yang paling utama dan kita rasakan di mana-mana adalah soal kelangkaan pupuk. Mereka menyampaikan sebaiknya sudah harus ada langkah baru untuk memastikan bahwa terjadi ketersediaan pupuk sesuai kebutuhan yang ada di petani. Kebutuhan tersebut sudah bisa diprediksi sebetulnya. Produksi itu kan dari tahun ke tahun sama, dari musim ke musim sama, tinggal suplai pupuknya,” katanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan