JABAR EKSPRES – Ada ratusan ember berisi telur nyamuk ber-wolbachia yang tersebar sejak pertama kali rilis pada 31 Oktober 2023. Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menerapkan teknologi nyamuk wolbachia itu di Kecamatan Ujungberung, Pasanggarahan.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Ira Dewi Jani mengatakan, tiap satu ember itu berisi lebih dari seratus telur nyamuk wolbachia.
“(Pertama kali) ada 308 ember. Satu embernya 200 sampai 250 telur. Kalau dua minggu kemudian dilepas lagi sama yang hari ini,” kata Ira saat ditemui di kantor kerjanya, Selasa (28/11).
BACA JUGA: Ujungberung Jadi Wilayah Pertama yang Uji Coba Wolbachia, Apa Itu?
Nantinya, program ini akan melewati beberapa fase. Yakni, fase penyebaran nyamuk berlangsung selama 6 bulan, lalu fase dampaknya sekitar 1 sampai 2 tahun kemudian.
“Untuk penerapan implementasi teknologi nyamuk aedes aegypti ber-wolbachia. Sebetulnya, enggak ada nyamuk wolbachia. Karena itu sebenarnya nyamuk aedes aegypti yang disuntikan oleh bakteri walbahia,” tambahnya.
Dia menuturkan, apabila penyebaran tersebut memunculkan hasil yang bagus, pihaknya berkemungkinan melanjutkan lagi terhadap empat kelurahan sisanya di Kecamatan Ujungberung.
Dirinya pun mengharapkan apabila membuahkan sesuatu positif dari penyebaran tersebut, bukan tak mungkin ke depannya, Pemkot Bandung menerapkan di seluruh kecamatan.
BACA JUGA: Pemprov Jabar Pastikan Nyamuk Wolbachia Aman Bagi Masyarakat
“Alhamdulillah respon penerimaan masyarakatnya baik. Hal ini bisa dilihat dari dimana yang posting (medsos) untuk mensosialisasikan teknologi nyamuk berwolbahia ini,” ucap Ira.
“Selain dari teman-teman Puskesmas juga dari warga. Ada beberapa kader yang mungkin bisa dicek di postingannya turut mensosialisasikan terkait penanggulangan DBD dengan menggunakan teknologi nyamuk berwolbachia,” pungkasnya. (zar)