CIMAHI, JABAR EKSPRES – Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Kota Cimahi berharap kesadaran masyarakat lebih ditingkatkan untuk menangani kawasan kumuh di Kota Cimahi. Masalah kesehatan dan kebersihan menjadi faktor utama dalam penanganan kawasan kumuh.
Menurut Kepala DPKP Kota Cimahi, Endang mengatakan bahwa terdapat tujuh kategori yang termasuk dalam kawasan kumuh. Ia menegaskan, kerja sama dengan masyarakat sangat diperlukan.
“Kami diundang oleh Kecamatan Cimahi Tengah, untuk berdiskusi terkait penanganan kawasan kumuh. Ada tujuh indikator yang menjadi tolak ukur penilaiannya, diantaranya rumah tidak layak huni, drainase, jalan, air limbah, pengelolaan air bersih, pengelolaan sampah, dan potensi kebakaran,” jelas Endang pada awak media di Kecamatan Cimahi Tengah, Selasa 28 November 2023.
BACA JUGA: 10 Kawasan Kumuh di Kota Cimahi, 4 Wilayah akan Ditata Segera
Endang menjelaskan, bila ketujuh indikator tersebut terpenuhi, maka kawasan tersebut terbilang kumuh dan perlu ditangani.
“Kalau semua unsur itu terpenuhi, maka suatu pemukiman itu akan dianggap kumuh. Salah satu strategi kita, kita akan melibatkan masyarakat dan tentunya penanganan kumuh ini tak hanya tanggung jawab pemerintah. Masyarakat juga harus terlibat dalam penanganan ini, tadi pun salah satu materi yang dibahas adalah kesadaran masyarakat,” terang Endang.
Terkait dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan, terutama di wilayah pemukiman yang dianggap kumuh. Masih ditemukan masyarakat yang tidak peduli akan lingkungannya.
BACA JUGA: Upaya Kota Cimahi Hilangkan Kebergantungan ke TPA Sarimukti di Tahun 2025
“Salah satu pembahasan yang dibahas tadi adalah kesadaran masyarakat, seperti masih adanya yang membuang sampah, pengelolaan limbah. Masih banyak masyarakat kita yang masih belum sadar dengan membuang limbah rumah tangganya ke sungai atau masih tidak memiliki septic tank,” katanya.
Dengan berkurangnya kawasan kumuh, dapat meningkatkan kualitas lingkungan meliputi kesehatan serta ekonomi pada masyarakat dapat meningkatkan.
“Harapan kita kawasan kumuh ini dari tahun ke tahun dapat berkurang. Tentunya kualitas lingkungan, baik itu lingkungan, sosalial dan ekonomi masyarakat dapat lebih meningkatkan,” ujarnya.
Endang menambahkan, kawasan yang terpantau padat di Kota Cimahi, tersebar di 15 kelurahan dan salah satu yang terluas adalah wilayah Leuwigajah dan Utama.