JABAR EKSPRES – Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Bandung Barat (KBB) bakal mengevaluasi ratusan ormas yang terdaftar buntut dari insiden keributan di wilayah Kecamatan Parongpong beberapa waktu lalu.
Diketahui sebelumnya, pada 9 November 2023 lalu, dua ormas BPPKB Banten dan Gibas bentrok di Kompleks Pondok Hijau, Desa Ciwaruga, hingga berujung pada aksi pengeroyokan.
Akibat aksi ini, polisi meringkus 4 orang tersangka karena melakukan pengeroyokan. Adapun 4 orang tersangka yang diamankan yakni PA (28), RE (34), RM (35), dan NSF (22). Mereka mengeroyok Toni Kermansah (39) hingga mengalami luka senjata tajam, pukulan benda tumpul, dan lemparan batu.
Kepala Bidang Politik Dalam Negeri (Poldagri) pada Bakesbangpol KBB, Didin Suhendar menyesalkan peristiwa tersebut. Ia menyebut akan akan mengevaluasi seluruh ormas di Bandung Barat.
“Kita akan evaluasi. Seharusnya ketika menemukan masalah engga harus pakai kekerasan. Namun bisa melakukan pendekatan secara persuasif,” kata Didin kepada wartawan, Senin (13/11).
Menurut Didin, bentrokan di Parongpong bukanlah pertentangan antaretnis. Kerusuhan terjadi karena adanya ketegangan dari kelompok tertentu di masyarakat.
Karena itu, dia meminta para pengurus Ormas mesti benar-benar mengawasi anggota hingga akar rumput supaya tak terpancing provokasi yang berujung main hakim sendiri.
“Semua kelompok harus menahan diri, tidak arogan menyikapi persoalan secara arif,” katanya.
Didin menyebut di Bandung Barat tercatat ada 235 Ormas dengan jumlah anggota lebih dari 15.000 orang.
Selama ini, pihaknya intens memberi pembinaan dan upaya pencegahan kekerasan. Namun, sasaran pembinaan ini biasanya kepada perwakilan pengurus. Jadi, dirinya berharap para pengurus organisasi menularkan kesadaran dan pembinaan bagi anggotanya.
“Memang kita kontinu lakukan pembinaan, tapi memang tidak kepada seluruh anggota. Harapan kita justru para anggota akar rumput organisasi ini dibina oleh para pengurusnya. Nah ini harus benar-benar berjalan,” tandasnya. (Wit)
