Jangan Salah, Ini Perbedaan Obesitas dan Overweight yang Perlu Kamu Tahu

Hasil dari perhitungan BMI (Body Mass Index) tersebut dapat membantu menentukan kategori berat badan Anda, apakah termasuk kategori normal, underweight, overweight, atau justru obesitas.

Baca juga : Perhatikan Hal Ini Apabila Mengalami Obesitas Saat Hamil!

Secara umum, ada 4 kategori perhitungan indeks massa tubuh (Body Mass Index/BMI) untuk orang dewasa, yaitu:

– Nilai BMI di bawah 18,5, maka termasuk kategori berat badan kurang (underweight)

– Nilai BMI antara 18,5-24,9, maka termasuk kategori berat badan ideal (normal)

– Nilai BMI antara 25-29,9, maka termasuk kategori berat badan berlebih (overweight)
– Nilai BMI di atas 30, maka termasuk kategori obesitas (obesity)

Akan tetapi, ukuran BMI di atas dianggap kurang cocok untuk orang-orang Indonesia. Pasalnya, yang menjadi tolok ukur perhitungan di atas adalah kondisi fisik orang-orang Eropa. Jangan lupa bahwa BMI adalah standar yang digunakan WHO.

Berangkat dari situ, untuk orang-orang Asia Pasifik–termasuk Indonesia–ukuran BMI yang biasa digunakan adalah sebagai berikut:

BMI < 18,5 = berat badan kurang (underweight).
BMI 18,5-22,9 = normal.
BMI 23,0-24,9 = kelebihan berat badan (overweight).
BMI > 25,0 = obesitas tingkat I.
BMI > 30,0 = obesitas tingkat II.
Dengan mengetahui tingkat BMI, Anda bisa tahu apakah berat badan Anda berada di kondisi ideal atau tidak. Meski demikian, perhitungan BMI tidak bisa menentukan kondisi kesehatan seseorang.

Jika bicara soal berat badan ideal, tentu ada banyak faktor yang harus diperhitungkan: Mulai dari umur, jenis kelamin, massa otot, kadar lemak, aktivitas harian, hingga kondisi medis atau riwayat penyakit. Sederhananya, BMI hanya digunakan sebagai skrining awal, bukan mengonfirmasi kondisi fisik seseorang.

Tinggalkan Balasan