JABAR EKSPRES – Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Dinkes Jabar) memastikan penyebaran kasus cacar monyet atau Monkeypox di Jabar hingga saat ini tidak mengalami penambahan.
Kepala Dinkes Jabar Vini Adiana Dewi mengatakan, berdasarkan data dari Kementrian Kesehatan (Kemenkes) melalui sistem New All Record (NAR), kasus Monkeypox di Jawa Barat hanya tinggal menyisakan 2 kasus positif. Meski begitu satu diantaranya sudah dinyatakan negatif.
“Jadi yang Karawang (pasien) itu sudah sembuh, yang bekerja di Jakarta. Dan yang di (kota) Bandung sekarang masih dirawat RSHS. Tapi kalau berdasarkan data dari Kemenkes di NAR, itu data yang confirm positif di Jawa Barat tetap masih 2,” katanya saat dikonfimasi, Senin (6/11).
Vini mengaku akan terus melakukan antisipasi melalui surat edaran yang ditujukan kepada seluruh kabupaten kota agar kasus Monkeypox di Jabar khusunya tidak kembali terjadi.
“Itu sudah ada kewenangan masing-masing. Seperti kewenangan dinas (kesehatan) kabupaten kota apa, kewenangan rumah sakit apa, dan kewenangan dinas provinsi seperti apa,” katanya.
Vini mengaku akan mengeluarkan cara, salah satunya dengN mengisolasi pasien positif agar kasus Monkeypox yang saat ini sudah terjadi, dapat diantisipasi.
“Jadi kenapa harus dirawat (pasien positif tersebut), karena ini menyangkut kepada kedisiplinan pasien, karena (Monkeypox ini) lama sembuhnya, hampir 28 hari. Sehingga, dikhawatirkan kalau enggak dirawat pasien dapat keluar kemana-mana, dan menularkan kemana-mana karena mudah penularannya,” tuturnya. (San).